Chapter 7

4.5K 404 135
                                    

Hai hai ketemu lagi😁
Jangan lupa vote nya
V
O
T
E

•••


PLAK!

Shanaya yang tadinya memegang Anaya langsung terlepas akibat terpental oleh tamparan Jihoon.

"LO APAIN DIA HA??! LO GAK BISA YA LIAT RUMAH INI TENANG?! LO KETERLALUAN SHAN! DARAH SEGINI BANYAK, LO APAIN DIA?!! MAU LO BUNUH?!!" Teriak Jihoon dengan bentakannya yang membuat Shanaya tercekat.

"Kak Jihoon, jangan teriak! Ana takut. Ada darah dimana-mana!" Tangis Anaya.

Jihoon menatap ke arah Anaya lalu kembali menatap ke arah Shanaya yang sudah menangis sesenggukan.

Tanpa mempedulikan sedikitpun tangisan Shanaya, Jihoon tetap berujar yang membuat hati Shanaya sakit,

"Gue akan urus Lo nanti!" Tekannya.

Jihoon pun ikut menghampiri Anaya dimana semua orang sudah berkumpul disitu.

Yoshi langsung menutup mata Anaya dan menenangkannya, karena memang dirinya adalah seorang dokter.

"Jangan di lihat darahnya, tenang. Tarik nafas... Hembuskan perlahan.." Instruksi Yoshi yang diikuti oleh Anaya.

Anaya meremat baju Asahi dengan erat. Asahi yang melihat tangan Anaya sungguh gemetar dengan hebat, mengambil tangan Anaya yang memegangi bajunya lalu menggenggamnya sambil mengelus beberapa kali untuk membantu menenangkan Anaya.

"Darahnya banyak banget!" Panik Junkyu.

"Mama, tolong.. ada darah di mana-mana.." Tangis Anaya lagi meskipun matanya sudah di tutup oleh Yoshi.

"Jangan.. jangan pukul kami.. kak Junghwan.. Shanaya.. larii!!" Racau Anaya yang tak mendengarkan instruksi dari Yoshi lagi.

"Ana, dengerin kak Yoshi ya, jangan dengarkan suara yang lain. Jangan ingat hal buruk itu. Kak Yoshi disini." Yoshi membuka mata Anaya yang ditutup oleh tangannya. Ternyata mata Anaya masih terpejam dengan kuat dan rapat.

"Anaya lihat kak Yoshi, buka matanya." Suruh Yoshi.

Anaya menggeleng dengan kencang dan mulai memberontak, "Ada darah dimana-mana, kak. Kepala Ana berdarah!!" Racaunya lagi.

"Tenang, kepala kamu gak kenapa-napa, Ana." Ujar Doyoung mencoba membuat Anaya tenang.

"Cepet gendong! Bawa ke rumah sakit, aja!" Suruh Hyunsuk yang panik melihat keadaan Anaya.

"Ayo, Sa, bantu gue angkat." Pinta Yoshi yang dibalas anggukan kepala oleh Asahi.

Mereka pun mengangkat Anaya dan membawanya ke rumah sakit.

Melihat hal itu, Shanaya langsung menghapus air matanya, "Shana ikut!" Serunya.

"Diem Lo disitu!! Jangan keluar sebelum gue pulang!!" Sergah Jihoon lalu menutup pintu kamar Shanaya dengan kencang.

BRAK! CTEK!

Jihoon mengunci kamar Shanaya dari luar menggunakan kunci yang tergantung dari dalam pintu Shanaya. Padahal hanya itu kunci kamar yang Shanaya punya. Kunci cadangan pun berada di luar sana.

Sunshine In My Heart | Treasure Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz