⁠⊰seventeen⁠⊹ฺ

54 11 0
                                    

Tak terasa waktu berlalu lebih cepat, sekarang Nindya sedang menunggu Nagara menjemput dirinya untuk pulang seperti janjinya tadi pagi.

Nindya memainkan hp nya agar tidak jenuh menunggu Nagara sampai-sampai dirinya tidak sadar jika Nagara sudah berada di sampingnya.

"Ya, sibuk banget deh." Ujar Nagara pelan.

Nindya yang mendengar suara Nagara langsung berjengit kaget, karena Nindya hanya sendiri di depan kelas dan tiba-tiba terdengar suara seseorang.

"Kok kaget, lagi main apa hm? Sampe ga sadar pacarnya dateng." Ujar Nagara.

"Tadi cuma scroll ig sama tt aja." Ujar Nindya.

"Yaudah yuk kita jalan." Ujar Nagara.

Nagara menggandeng tangan Nindya untuk pergi ke parkiran, memang masih banyak siswa yang berkeliaran di parkiran sekolah, namun untuk di gedungnya hanya ada beberapa siswa saja.

Nagara membukakan pintu mobil untuk Nindya dan mulai menjalankan mobilnya dengan tangan satunya menggandeng tangan Nindya.

"Naga, tadi kok lama banget?" Tanya Nindya.

"Tadi ada urusan sebentar sama temen." Ujar Nagara yang masih fokus dengan jalan di depannya.

"Emm gituu, kita mau kemana?" Ujar Nindya.

"Ke butiknya mama, disana ada kak Aksa." Ujar Nagara.

"Ga ganggu mama nih?" Tanya Nindya.

"Engga dong, malah mama yang nyuruh lo kesana." Ujar Nagara.

"Yaya takut ganggu mama." Ujar Nindya.

"Engga my baby." Ujar Nagara sambil mengusap rambut Nindya.

Mendengar panggilan dari Nagara, Nindya langsung memalingkan muka dan menahan untuk salting di depan Naga.

"Udah jangan di tahan gitu dong." Ujar Nagara yang sepertinya tau Nindya sedang menahan saltingnya.

"Ih apa sih, ga ada tuh." Ujar Nindya yang tidak mau mengaku.

"Duh lucunya." Ujar Nagara.

Tak berselang lama mereka berdua sampai di butik Raina mama dari Nagara. Raina adalah seorang desainer gaun sehingga ia menjual gaun yang ia desain sendiri.

Nagara mengajak Nindya masuk ke dalam butik sang mama, Nindya melihat mama Nagara dengan mendesain sebuah gaun untuk pernikahan seseorang.

"Hai mama." Ujar Nindya lembut.

"Loh, Nindya dateng, sini duduk-duduk." Ujar Riani sambil berjalan ke sofa di butik itu.

"Iya ma." Ujar Nindya duduk di sebelah Riani.

"Kak sini, ada Nindya." Ujar Riani memanggil Aksara.

"Iya ma." Ujar Aksara duduk di sebelah Nagara.

"Nindya jadi ganggu kakak sama mama." Ujar Nindya.

"Ga ganggu sayang, mama malah seneng ada kamu kesini." Ujar Riani.

"Iya, kakak juga seneng kamu kunjung kesini." Ujar Aksara.

"Mama tadi lagi apa?" Tanya Nindya.

"Lagi desain gaun sayang, mau bantu mama ga?" Ujar Riani.

"Mau dong, Nindya mau bantu desain." Ujar Nindya.

Mereka berdua berjalan ke tempat Riani mendesain gaun-gaun pengantin yang ia jual.

"Sini sayang duduk." Ujar Riani mempersilahkan Nindya duduk.

EpochWhere stories live. Discover now