⊰sixteen⁠⊹ฺ

57 15 1
                                    

"Udah berani manggil gw setan ya?" Ujar Shaka.

"Berani lah ngapain engga." Ujar Nindya sambil melemparkan bantal ke kepala Shaka.

"Oh udah berani ngelempar juga." Ujar Shaka dengan suara rendahnya.

Shaka mulai mendekatkan wajahnya kepada Nindya, Nindya yang merasa takut dengan Shaka langsung memundurkan dirinya untuk menjauh dari Shaka.

"Mau ngapain lo?" Ujar Nindya.

Tak menjawab omongan Nindya, Shaka semakin mendekatkan wajahnya yang membuat Nindya semakin ketakutan karena tindakan Shaka.

Shaka yang mengetahui Nindya ketakutan langsung menjauhkan wajahnya dan tertawa geli.

"Udah gw mau ke markas." Ujar Shaka.

"Anterin pulang." Pinta Nindya.

"Ga, lo belum cerita sama gw." Ujar Shaka.

"Besok besok deh janji cerita." Ujar Nindya.

"Inget gw gasuka ada orang yang bohong atau ga nepatin janjinya." Bisik Shaka.

"Ck iya iya, pulang ya." Ujar Nindya.

"Oke, lo gw anterin pulang tapi besok harus cerita." Ujar Shaka.

Shaka menggandeng tangan Nindya untuk keluar dari kamarnya lalu turun kebawah. Di lantai bawah dia melihat papa mama Shaka yang sedang berbincang. Nindya mendekatkan diri kepada mereka untuk izin pulang.

"Mama, Papa, Nindya pulang ya udah malem." Ujar Nindya sambil menyalami tangan mama dan papa Shaka.

"Loh ga nginep disini?" Ujar Abraham.

"Engga pa heheheh." Jawab Nindya.

"Bajunya kamu bawa pulang aja ya, gausah di kembaliin." Ujar Ayu.

"Iyaa ma, makasih ya." Ujar Nindya.

Nindya berjalan mendekati Shaka untuk diantarkan pulang. Berbeda dengan Abraham yang ingin menggoda anaknya.

"Cepet di seriusin, udah dipanggil mama papa uy." Teriak Abraham diakhiri kekehan.

Nindya yang mendengar itu tidak menganggapnya serius. Berbeda dengan Shaka yang menggelengkan kepala karena sikap Papa nya yang senang menggoda anaknya.

Nindya masuk kedalam mobil Shaka dan Shaka mulai menjalankan mobilnya menuju kerumah Nindya.

"Ka, kenapa banyak yang takut sama lo?" Tanya Nindya.

"Mereka gatau sisi hangat gw jadi wajar kalo takut." Jawab Shaka.

"Gitu ya?" Ujar Nindya.

"Iya, kenapa?" Tanya Shaka.

"Eumm gapapa heheh." Ujar Nindya dan dibalas elusan di kepalanya.

Setelah cukup lama menempuh perjalanan akhirnya Nindya dan Shaka sampai dirumah Nindya.

"Gw langsung ke markas ya, ga pake mampir dulu." Ujar Shaka.

"Okeee, gw masuk dulu ya." Ujar Nindya.

"Iya, cepet masuk." Ujar Shaka.

"Hati-hati." Ujar Nindya sambil tersenyum kepada Shaka.

Setelahnya Shaka mulai melajukan mobilnya dan Nindya masuk kedalam rumahnya.

"Assalamualaikum bunda, ayahh." Ujar Nindya sambil membuka pintu.

"Waalaikumsalam nak, sini duduk." Ujar Kirana.

"Kenapa Bun?" Tanya Nindya saat sudah duduk di tengah-tengah Abang dan Ayahnya.

"Adek tadi habis darimana?" Tanya bundanya.

EpochМесто, где живут истории. Откройте их для себя