Part 25

55 16 37
                                    

[FOLLOW ENGGAK? AWAS KALAU ENGGAK FOLLOW]

Sebaik apapun dirimu,
pasti ada saja yang tidak suka.
Dan seburuk apapun dirimu,
pasti tetap ada yang sayang.
Masalahnya ada pada dirimu sendiri, ingin dikenang sebagai orang yang bagaimana ketika sudah tak lagi ada didunia ini? Dan ingin dikumpulkan
bersama siapa kelak diakhirat nanti?.

_USTADZAH HALIMAH ALAYDRUS_

اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

***

Follow Instagram
@liyy27_06
@wattpad_mhzm

Udah dimasukin ke perpus belum? Ayok yang belum cevattt aku maksa!🔪🔨

⚠️Note:harap bijak dalam membaca 18+⚠️

Happy reading...
Typo tandai!!

***

Tepat pukul jam sebelas siang, Aiza dan Azzam sudah berada dirumah Bundanya yang sedari tadi.

Azzam yang sedang duduk di sofa sambil melamun memikirkan siapa yang berani mengirimkan surat tersebut. Berbeda dengan Aiza yang sedang membersihkan tempat tidurnya kini tidak sengaja melihat suaminya yang sedang melamun.

Sontak Aiza langsung menghampirinya. "Kenapa Mas? Ada sesuatu? Dari tadi Aiza lihatin melamun terus" ucap Aiza menghampiri Azzam yang tengah duduk di sofa.

Sontak Azzam langsung membuyarkan lamunannya. "E-eh enggak ada sayang" jawabnya berbohong sambil tersenyum. Kenapa tidak katakan saja jika rumah tangganya ada yang menerornya? Baginya itu sangat sulit diceritakan argh sudahlah.

Azzam sudah berusaha agar tidak terlalu di pikirkan tetapi tidak bisa karena ini berurusan dengan istrinya, perasaan Azzam semakin tidak enak karena takut jika istrinya terjadi apa-apa. Sangat di sayangkan jika istrinya celaka.

"Beneran?" kata Aiza sambil menatap wajah suaminya.

Azzam hanya tersenyum lalu segera memeluk istrinya, Aiza sedikit bingung kenapa dengan suaminya? Aiza pun membalas pelukan dari suaminya sambil mengusap-usap rambutnya. Lama tak memeluk Azzam akhirnya ia bisa memeluknya kembali, Aiza tidak mau menyia-nyiakan kesempatan ini.

Ceklek...

Baru saja Aiza memeluk suaminya, malah terganggu oleh kedatangan Bundanya. "Makan dulu yu, nanti pelukannya haha" ucap Bunda Lita di akhiri dengan tawanya.

Sontak kedua pasutri itu langsung melepaskan pelukannya. "Ish apaan sih Bunda datengnya enggak tepat, baru juga peluk" dumel Aiza membatin dengan muka yang di tekuk.

"Kita udah makan Bun" jawab Azzam sambil tersenyum.

Bunda Lita membalas senyuman sang menantu lalu ia mengangguk dan segera pergi meninggalkan kedua pasutri itu karena ia tak ingin mengganggunya.

MUFAZZAMOnde as histórias ganham vida. Descobre agora