Part 08

123 75 54
                                    

Typo tandai!!

Follow dan vote ya jangan cuma di baca doang.



HAPPY READING

Setelah acara selesai akhirnya kedua pasutri itu memutuskan untuk beristirahat terlebih dahulu.

Aiza merebahkan tubuhnya di kasur king size miliknya.

"Ganti baju dulu Aiza, terus mandi jangan langsung tidur" Ujar Azzam akhirnya membuka suara.

"Bentar, Aiza capek Pak dari tadi berdiri terus nggak duduk-duduk" Jawab Aiza merebahkan tubuhnya sambil merem. Yah, jelas Jika Aiza capek, tamu undangannya saja sangat lah ramai.

"Iyah, saya tau pasti capek tapi alangkah baiknya kamu bersihin badan kamu terlebih dahulu biar tidurnya nyaman" Oceh Azzam.

"Cksss bawel banget sih iya-iya" Jawab Aiza langsung bangun untuk mengganti bajunya.

"Mau kemana?" Tanya Azzam.

"Kamu nanyea? Kamu bertanya tanya?" Ujar Aiza dengan mulutnya yang sedikit meledek.

"Ya mau ganti baju lah sekalian mandi, emang Bapak pikir Aiza mau apa?" Ketus Aiza.

"Ngapain ganti baju di kamar mandi? Bukannya saya suami kamu?"

"Idih bilang aja mau modos kan" Jawab Aiza langsung berlari ke dalam kamar mandi.

Gubrak!!

Kini akhirnya Aiza menutup pintu kamar mandi dengan begitu keras. "Astaghfirullah," Keget Azzam sambil menggelengkan kepala.

Setelah ritual mandi selesai akhirnya Aiza memutuskan untuk tidur karena badan dia terasa sakit. "Eh ngapain tidur di sini? Sana tidur di sofa" Ketus Aiza.

"Saya ini suami kamu, nggak baik tidur pisah ranjang gitu nanti dosa emang kamu mau?" Jawab Azzam sambil menarik hidung mancung Aiza.

"Jangan tarik hidung Aiza ih, nanti hidungnya tambah mancung. Hidung Aiza udah mancung tau" Kesal Aiza dengan muka cemberutnya.

"Biarin, biar tambah cantik"

"Emang Aiza jelek yah?" Tanya Aiza.

"Iyah jelek" Jawab Azzam bercanda.

"Trus kenapa Bapak mau nikahin Aiza?"

"Karena kebelet nikah" celetuk Azzam yang memang dari dulu dia ingin sekali menikah, untung saja orang tua nya menjodohkan dia dengan Aiza kalau tidak mungkin tak cepat-cepat menikah.

"Setelah menikah emang Bapak mau apa?"

"Mau anak dari rahim kamu"

"A-aiza s-serius Pak" Jawabnya gugup.

"Saya juga serius Aiza, semua orang juga setelah menikah pengen punya anak bukan?. Begitu juga dengan saya, emang kamu nggak mau punya anak?" Tanya Azzam.

Apakah Aiza tak mau punya anak? Bukankah punya anak itu menyenangkan?.

"Iy-yah m-mau sih hehe, jangan bahas itu lagi Aiza malu" Jawab Aiza sambil menundukan kepalanya.

"Kenapa Aiza deg-degan gini yah" Batin Aiza.

"Yaudah sekarang tidur" Kata Azzam.

"Iyah, awas Pak Aiza mau tidur. Bapak tidur di sofa yah" Usir Aiza.

"Nggak boleh gitu sama suami sayang, nanti dosa loh"

Kini Aiza semakin menundukkan kepalanya dan tak berani menatap suaminya. Pipi Aiza sudah memerah, karena Azzam memanggil Aiza dengan sebutan Sayang.

MUFAZZAMWhere stories live. Discover now