Part 20

48 19 4
                                    

[FOLLOW DULU SABI KALI YAH]

"𝗆𝗎𝗇𝗀𝗄𝗂𝗇 𝖠𝗅𝗅𝖺𝗁 𝗆𝖾𝗆𝖻𝗎𝖺𝗍𝗆𝗎 𝗄𝖾𝖼𝖾𝗐𝖺, 𝗍𝖺𝗉𝗂 𝖣𝗂𝖺 𝗁𝖺𝗇𝗒𝖺 𝗂𝗇𝗀𝗂𝗇 𝖾𝗇𝗀𝗄𝖺𝗎 𝖻𝖾𝗋𝗁𝖺𝗋𝖺𝗉 𝗄𝖾𝗉𝖺𝖽𝖺-𝖭𝗒𝖺, 𝗉𝖾𝗋𝖼𝖺𝗒𝖺𝗅𝖺𝗁 𝖠𝗅𝗅𝖺𝗁 𝗍𝗂𝖽𝖺𝗄 𝗉𝖾𝗋𝗇𝖺𝗁 𝖻𝖾𝗋𝗄𝗁𝗂𝖺𝗇𝖺𝗍 𝗄𝖾𝗉𝖺𝖽𝖺 𝗉𝖺𝗋𝖺 𝗁𝖺𝗆𝖻𝖺𝗇𝗒𝖺 𝗐𝖺𝗅𝖺𝗎𝗉𝗎𝗇 𝗂𝗍𝗎 𝗌𝖾𝖻𝖾𝗌𝖺𝗋 𝖻𝗂𝗃𝗂 𝗓𝖺𝗋𝖺𝗁"

***

Typo tandai!!

HAPPY READING

Azzam yang sedang berbaring kini ia mendapatkan kabar dari anggotanya jika ada kasus pembunuhan, lagi dan lagi kasus pembunuhan apakah tidak ada yang lain? Sangat membosankan.

Sudah ku bilang jika membunuh orang tanpa sebab akan kami hukum mati, nyawa di bayar dengan nyawa!!

Camkan itu!!

Sangat mengerikan, berani sekali membunuh apakah tidak takut jika di hukum mati?.

Tidak rela jika si pembunuh tak di hukum mati, nyawa harus di bayar dengan nyawa tidak ada yang bisa mengembalikan nyawa seseorang selain Allah.

Meskipun Azzam sedang sakit ia rela pergi demi menyelesaikan tugasnya, dia yang harus turun tangan. Semoga selalu di berikan kesehatan.

*****

Saat mata kuliah berlangsung Aiza tidak fokus belajar karena pikirannya di penuhi dengan suaminya. Dia mengingatkan pembicaraan Azzam. Bagaimana caranya bikin baby? Ayoklah Aiza kenapa mesti di pikirin? Apakah kamu benar-benar tidak tahu caranya? Argh sangat polos sekali.

"Baik, semuanya paham? Jika tidak tolong tanyakan" tanya dosen tersebut.

"Paham Pak" ucap serentak mahasiswa kecuali dengan Aiza.

Dosen itu menyadari jika sedari tadi Aiza tidak menyimaknya, Aiza hanya melamun sembari memainkan pulpen yang berada di tangannya, dosen tersebut menghampiri meja Aiza.

"Aiza, kenapa kamu melamun? Apa kamu mengerti materi yang bapak jelaskan barusan?"

Aiza yang merasa ada yang bicara dengannya sontak melihat ke arah pak dosen tersebut." Ah iya pak ngerti kok" jawabnya, meskipun sedikit tak mengerti tapi sudahlah.

"Baguss, jangan sering melamun ya"

"Iya, pak"

Untung saja pak dosennya baik jika tidak mungkin sudah di keluarkan dan tidak bisa mengikuti pelajaran hari ini.

MUFAZZAMNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ