[USAHAKAN FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA BIAR GAK KEt
KETINGGALAN]
﷽
“Kenαpα kitα belυm bisα menαngis disααt sholαt? kαrenα mαtα terlαlυ sering bermαksiαt.”
__υstαdz fαtih kαrim__
***
Typo tandai!!
HAPPY READING
Sorepun tiba kini kedua pasutri itu sedang berada di dalam kamarnya, mereka sibuk dengan aktivitasnya masing-masing. "Sayang kamu gak mau pulang?" tanya Azzam memecahkan keheningan.
Aiza yang sedang bermain handphone kini menatap Azzam."Gak ah nanti aja, baru juga kesini" jawab Aiza yang memang ia tak mau pulang karena menurutnya jika dia pulang dia akan sendirian di rumah jika Azzam pergi bekerja.
"Mas kasihan sama kamu, kamu kuliah di Bandung sedangkan kamu ada di Jakarta, kan jauh" kata Azzam nampak kasihan dengan istrinya.
Memang sangat jauh, harusnya Aiza kesini di saat kuliahnya sedang libur apa Aiza tidak capek?.
Kini Aiza menaro handphonenya keatas meja. "Gpp mas, masa iya Aiza gak masuk kuliah lagian Aiza sering gak masuk" ucap Aiza sambil menghadap suaminya dan mengusap-usap pipi suaminya.
Azzam tersenyum. "Yaudah" pasrah Azzam sambil memegang tangan Aiza yang berada di pipinya lalu Azzam menciuminya.
"Aiza sebenarnya kesel sama Mas Azzam" ucap Aiza sambil cemberut.
"Kenapa hm?"
"Kenapa pergi gak kasih tau Aiza? Orang lagi sakit main pergi-pergi aja" kesal Aiza.
Azzam melihat Aiza yang sedang kesal kini melihatnya sangat gemas, kini Azzam malah mencubit hidungnya. "Buru-buru sayang, ini udah sembuh maaf ya" jawab Azzam sambil menarik hidung Aiza.
"Iya deh tapi ada syaratnya" ucap Aiza sambil tersenyum.
"Apa syaratnya?" tanya Azzam sambil menaikkan sebelah alisnya.
"Beliin seblak tapi yang pedes banget gimana?" kata Aiza berharap suaminya itu mengizinkannya.
"Heh, mau Mas geprek?"
Sontak Aiza langsung memanyunkan bibirnya. "Yaudah gak di maafin" ucap Aiza mengalihkan pandangannya.
"Yang lain ya sayang, apa aja tapi jangan seblak nanti sakit perut" balas Azzam perhatian kepada istrinya, ia tak mau melihat Aiza kesakitan.
Aiza hanya menggelengkan kepalanya.
"Lihat sini jangan lihat belakang terus" ucap Azzam yang memang Aiza masih mengalihkan pandangannya. Azzam menyentuh muka istrinya untuk berhadap kepadanya.
Aiza tetap menggelengkan kepalanya dan menepis tangan Azzam.
"Kenapa hmm?" tanya Azzam berusaha memegang pipi Aiza dengan kedua tangannya untuk berhadap kepadanya.
Saat Aiza sudah berhadapan seketika Azzam kaget dikala melihat Aiza yang sedang menangis tanpa bersuara. "Kok nangis?" tanya Azzam dengan muka bingungnya.
Aiza hanya menunduk, Azzam menghela nafas dan menarik dagu Aiza. "Hey" katanya lembut.
Azzam menatap Aiza. "Maaf, yaudah nanti beli seblak ya" ucap Azzam menarik Aiza kedalam pelukannya.
YOU ARE READING
MUFAZZAM
Teen FictionCerita ini menceritakan tentang seorang gadis yang di jodohkan dengan seorang polisi oleh kedua orang tuanya. Pria yang mau dijodohkan itu ternyata masa lalu sahabatnya sendiri. Di sisi lain, dia sahabat Aiza. Ia melihat dari kejauhan nampak tak suk...
