15) Laksana Mutiara

Bắt đầu từ đầu
                                    

"Maaf itu enggak sengaja ketemu asli," balas Alzena.

"Aku yang salah karena terlalu sibuk enggak bisa temenin kamu sepenuhnya," lanjut Azizan.

Dugaan Alzena salah ia kira Azizan akan mendiamkannya melainkan merentangkan kedua tangannya untuk memeluk tubuh Alzena tidak mungkin istrinya keluar rumah tanpa sebuah alasan. Azizan berusaha berfikir positif.

"Kamu itu istri aku. Aku enggak suka kamu berduaan sama lelaki lain tanpa adanya kepentingan. Aku awalnya marah tapi setelah meluk kamu amarah itu hilang," bisik Azizan tepat di telinga Alzena.

Pipi Alzena basah, air mata itu turun tanpa meminta izin.

Di tengah jalan seseorang memegang dadanya yang tampak kesakitan sehingga badannya terjatuh dan dikerumuni oleh banyak orang.

"Di sini tidak ada dokter? Panggil ambulance cepat!"

Azizan yang akan berangkat menuju rumah sakit penasaran dengan apa yang terjadi. Azizan melangkahkan kakinya agar semakin dekat dengan pasien.

Azizan langsung memperlihatkan name tag-nya.

RUMAH SAKIT YASHFI
DOKTER BEDAH UMUM
AZIZAN ARSALA SIDIK

"Saya dokter bedah, permisi!" Azizan langsung berjongkok dan memeriksa pasien.

Azizan segera membuka kancing yang dikenakan pasien agar lebih leluasa bernafas. "Sadar, Pak!"

Tidak lama ambulance datang Azizan membantu menggotong pasien menuju mobil.

"Kami akan membawa dia ke rumah sakit terdekat. Bisa ikut kami ke dalam mobil, Dokter?" pinta petugas ambulance.

"Bisa," jawab Azizan dengan cepat.

Petugas ambulance memberikan alat bantu pernapasan pada pasien.

"Alat bantu pernapasannya tidak bisa berfungsi karena saluran udaranya bengkak," ujar petugas ambulance.

"Kita harus bagaimana, Dokter?" lanjut petugas ambulance.

"Pak," panggil Azizan pada pasien. Tetapi pasien tidak bergeming.

Azizan segera mengecek denyut nadi pasien. "Denyut nadinya masih ada. Lakukan trakeostomi!"

*Trakeostomi adalah prosedur medis yang meningkatkan pembuatan lubang di leher dan memasukkan tabung ke dalam trakea atau tenggorokan untuk memungkin pernapasan.

Dengan cekatan segera mengenakan sarung tangan.

"Tolong berikan saya antiseptik," pinta Azizan lalu mengambil pisau dan membuat sayatan kecil di leher tepat di bawah jakun dan menciptakan lubang ke trakea.

Petugas ambulance mengambil tabung trakeostomi selanjutnya mereka memegang tabung bersama-sama kemudian dimasukan ke dalam lubang dan diamankan dengan jahitan oleh Azizan.

Petugas merasa takjub karena Azizan bisa menyelesaikan dengan waktu yang singkat.

Sedangkan Azizan mengambil nafas lega akhirnya pasien terselamatkan.

KEPASTIAN DENGAN GUSNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ