Bab 54

2 0 0
                                    

Ark 2: Tragedi di kota New York

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ark 2: Tragedi di kota New York

Bagian 4: Jawaban Henry

Bagian 4: Jawaban Henry

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~∀~

Milky terkejut oleh serangan mendadak dari Energi bercahaya merah yang membara, menusuk jauh ke lubuk jiwa terdalamnya. Dengan gerakan-gerakan lincah, Milky melompat, menghindar seakan menyapu jauh dari bahaya yang mengintainya. Seketika itu, dia berlari dengan kencang, menjauhi proyektil Energi merah yang berusaha melilit tubuhnya. Seperti angin liar, Milky melesat dan dengan gesit mendarat di atas dahan pohon, sambil memandang Henry dengan penglihatan supernya. "Kekuatannya ternyata cukup bahaya!"

Melalui pakaian Dewa Jepang yang terhampar pada tubuh Henry, Milky merentangkan penglihatan supernya ke dalam, menerobos organ-organ dalam, dan tampaklah ratusan chip-chip yang tersebar di seluruh tubuhnya. "Sialan! Jumlah chip di dalam tubuhnya hampir tak terhitung, serupa dengan yang ada di dalam tubuh Kevin," ungkap Milky.

"Kenapa?" tanya Henry.

Tidak berselang lama, pertarungan mereka mulai berkecamuk. Milky segera menggerakkan Telekinesisnya, menghalangi gelombang Energi merah yang meluncur dari Henry, berjuang sekuat tenaga untuk mendekati pria itu. Namun, Henry yang memiliki serangan jarak jauh, dengan mudah memaksa Milky terpojok, ia menjaga jarak dan melancarkan serangan dengan piawai.

"Aku memiliki kekuatan yang unik." Henry membocorkan kekuatannya. "Kekuatan Energi dalam, inilah yang aku milikki. Setiap manusia memiliki Energi dalam. Tetapi, tidak semua orang mampu melihat atau bahkan menggunakannya. Melalui rekayasa otak, aku bisa melakukan itu. Aku bisa menggunakan Energi dalam yang menggelayut di dalam jiwaku," ucap Henry dengan senyuman mengerikan.

Dengan gaya sombong yang memenuhi ruang, Milky mengangkat kepalanya dengan penuh keangkuhan. "Apa kamu bodoh? Bisa-bisanya kau memberitahu kekuatanmu itu kepada musuh. Kamu memang sangat sombong, ya," ucapnya sambil memegang pinggang dengan seringai mematikan. "Namun, aku belum melibatkan seluruh potensiku, hingga kini." Seperti pemandangan ajaib, Milky mengangkat puing-puing batu yang berserakan di sekelilingnya, memamerkan keahlian yang luar biasa lihai dalam mengendalikan Telekinesis.

Bimasakti - Dark Beggining Of AllTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang