Bab 52

3 1 0
                                    

Ark 2: Tragedi di kota New York

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ark 2: Tragedi di kota New York

Bagian 2: Cahaya dan Petir

Bagian 2: Cahaya dan Petir

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

~∀~

Claren terhempas dan jatuh di tengah Central Park, tubuhnya terjatuh di atas rumput yang lembut. Kehadirannya yang tiba-tiba, memicu gelombang kepanikan di antara warga sipil yang mulai berhamburan, mencari tempat perlindungan. Namun, mereka tidak menyadari bahwa malapetaka baru sedang menanti mereka. Dalam suatu kekuatan tak terduga, sambaran petir meluncur dan menghantam warga sipil dengan kekuatan yang membinasakan.

Pada saat Claren mulai mengangkat pandangannya, matanya terperangah melihat sosok Reina yang mengenakan pakaian bergaya Dewi Yunani. Kilatan energi halilintar melingkupi tubuhnya, menciptakan aura penampilan yang menakutkan. Dari tatapan Reina, terpancar intimidasi yang mengerikan.

"Mocho-mocho! Apa yang kau lakukan di sini?" tanya Claren dengan suara penuh keheranan. "Kau muncul setelah proyektil laser pertahanan Amerika menghancurkan pesawat tak terlihat di langit. Ah, apakah kau dalang di balik serangan bola petir dan kilatan tadi?"

Reina melepaskan energi petir dari telapak tangannya, membentuk sebuah tembakan proyektil petir mematikan yang meluncur menuju Claren dengan sangat ganas. Namun, bersama gerakan yang seolah meremehkan, Claren berhasil menghindari serangan itu dengan kecekatannya yang memukau.

"Aku masih berbicara, tahu!" ungkap Claren dengan nada kesal. "Di situasi seperti ini, para warga sipil tentu telah dievakuasi oleh petugas. Itu berarti aku bisa mengeluarkan kekuatanku sepenuhnya untuk menghadapi kamu!"

"Berisik!" teriak Reina dengan marah. "Kamu hanya bisa melarikan diri dalam pertempuran pertama kita. Itu telah membuktikan bahwa dirimu sangat lemah dan tidak berguna sama sekali!"

Claren memandang Reina dengan ekspresi wajah yang kesal. "Kau sangat buruk dalam mengucapkan kata-kata yang merendahkan. Sepertinya tidak ada rasa takut yang melanda musuhmu setiap kali kamu sedang berbicara, ya. Tetapi, hei, lawanmu adalah aku di sini. Jangan sia-siakan semua keberanianmu dengan kata-kata tidak bermakna itu."

Bimasakti - Dark Beggining Of AllWhere stories live. Discover now