Bab 37

1 1 0
                                    

•••

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

•••

Milky mendengar Claren menceritakan pengalamannya. "Begitulah ceritanya. Setelah aku tiba di daratan Amerika, aku segera melepaskan topeng wajah itu dan tidak lama setelahnya, Hannah bersama Ammy datang membawa kamu yang pada saat itu masih dalam keadaan koma." Milky mengangguk sebagai tanda bahwa dia memahami cerita panjang yang Claren ungkapkan.

"Bagiamana denganmu?" tanya Claren.

"Aku tidak tahu mengapa, tapi sejak kejadian itu, aku tidak lagi merasakan kesedihan. Seolah-olah semua rasa sedih itu telah bertransformasi menjadi keinginan untuk membalas dendam. Namun sayangnya, hingga saat ini, aku masih belum berhasil membalaskan dendamku. Pertanyaan besar tentang keberhasilanku, selalu menghantui pikiranku," ujar Milky dengan pelan. Matanya kosong menatap ke depan, dan air mata jatuh melewati pipinya.

Claren memandang Milky sejenak. "Aku tahu semuanya, Milky. Aku tahu betapa beratnya melihat orang yang kita cintai harus meninggal dengan suatu cara yang mengerikan." Claren kemudian menyentuh bahu Milky, lalu dengan satu senyuman penuh pengertian, dia berkata, "Aku tidak bisa melarangmu supaya tidak membalaskan dendammu. Terlebih lagi, kita tidak tahu apakah mereka masih hidup atau tidak, sih. Namun, jika kamu merasa kesulitan, kamu bisa berlatih bersamaku, Milky."

Setelah mengatakan itu, Claren berdiri dari kursi dan hendak pergi mengikuti entitas baru yang mulai bergerak. Namun, Milky menghentikannya, membuat Claren terhenti dan mulai tersenyum dengan penuh empati. "Aku tidak tahu apa itu Highest Human yang menjadi julukanmu. Tetapi, aku ingin menjadi muridmu mulai sekarang," ucap Milky sambil membungkukkan badannya dengan hormat, pada Claren.

Claren menanggapinya dengan suara lembut. "Tidak perlu membungkuk. Sebenarnya, kamu akan mendapatkan pelatihan dari Hannah dan Ammy. Tapi sepertinya aku akan mengambil alih, dan melanjutkan pelatihanmu bersama mereka." Claren tersenyum pada Milky.

Milky merasakan kebijaksanaan guru dalam sosok Claren. Ia tersenyum dan mendekati Claren. "Baiklah, Milky. Sepertinya, aku akan menyerahkan tugas pengawasan entitas baru itu pada Agen lain. Tapi sebelumnya kamu perlu pergi, Milky. Aku ingin menonton serial BoysLove seru di rumahku. Jika kamu tidak suka, tidak apa-apa untuk tidak ikut. Mungkin, kamu bisa bertanya kepada Mr. Valentine mengenai tempat tinggalmu di markas ini," kata Claren dengan senyuman jahil di wajahnya.

Milky yang tidak ingin terlibat dalam obsesi Fujoshi Claren, pada akhirnya memutuskan untuk pergi. Sejenak dia berpikir tentang sifat mesum yang dimiliki Claren, lalu melangkah dengan gemetar. Namun tiba-tiba, Hannah mendekati Milky sambil melambaikan tangannya. Milky memandang Hannah, senyuman manis menghiasi wajah wanita itu, membuat jantung Milky seketika berdetak dengan tidak karuan.

Namun, ada satu hal yang menjadi sorotan dari tatapan Milky. "Cincin di telapak tangannya itu terbalik, kah? Idiot, kenapa mata cincinnya terdapat di telapak tangan bagian dalam, bukannya di luar." Milky larut dalam pikirannya, sampai-sampai dia tidak menyadari bahwa Hannah sudah tiba di depannya.

Bimasakti - Dark Beggining Of AllDonde viven las historias. Descúbrelo ahora