BAB 43: BARISTA CANTIK

7 1 0
                                    

  "makasih ya,hati-hati di jalan," Gibran turun dari motor temanya.

  "Iya sama-sama," motor itu pun melaju meninggalkan kediaman Gibran.

  "Permisi,"

Gibran berbalik sambil menatap heran ke arah dua orang laki-laki yang berpenampilan seperti preman datang menghampirinya.

  "Ada apa ya mas?" tanya Gibran.

"Apa benar ini rumah Zahra Aurelia?" tanya salah satu dari mereka.

  "Iya,Zahra sepupu saya mas.Ada apa ya?" tanya Gibran lagi.

"Mba Zahra nya ada mas?"

"Gak ada belum pulang.Kalo misalkan ada yang mau disampaikan,bilang aja sama saya mas.Nanti biar saya kasih tau Zahra nya,"

  "Maaf tidak bisa.Karena hal ini harus dibicarakan langsung dengan Zahra.Kalo begitu,kami permisi,"

  Gibran menganggukan kepalanya.Kedua lelaki itu pergi darisana.
Ranti yang baru saja pulang dari warung berjalan mendekati Gibran.

  "Mereka siapa Nak?" tanya Ranti.

  "Nyari Zahra Bu.Tapi penampilanya kayak preman gitu.Ngerii,"

  'Mencurigakan sekali mereka' batin Ranti.

            🌻

  Tama masuk kedalam sebuah Kafe.Matanya tertuju pada seorang barista yang sedang membuat Kopi.Wajahnya tak asing.Zahra pun berjalan mendekati barista itu.

  "Kamu..."

Perempuan itu mendongakan kepalanya.

  "Loh Zahra.Gue kira siapa.Lo ngapain disini Ra?" tanya Tama.

  "Kerja lah.Sekarang,Gue jadi barista di kafe om nya Rayna.Lumayanlah buat tambah-tambahan,"

  "Wihh kalo barista nya lo,Gue bisa nih mampir kesini tiap hari,"

  "Bisa aja Lo haha,"

"Eh Ra.Cowok itu siapa? Pacar kamu ya? Ganteng banget," bisik salah satu teman kerjanya Zahra.

  "Bukan mba,Dia temen saya,"

Raut wajah Tama yang tadinya tersenyum menjadi datar kembali.

             🌻

  Dimas masuk kedalam kamarnya.Dia melihat Rayna sedang berdadan di meja rias.

   "Mau Lo Dandan semenor apapun,Gue bakalan tetep gak suka sama Lo!"
 
  Rayna beranjak dari duduknya.Dia tak perduli akan komenan dari suaminya itu.
Rayna memilih keluar dari kamar.

             🌻

   Dimas berjalan menuruni tangga menuju meja makan lalu duduk disana.

  "Nih Dim,Aku udah bikinin kamu telor ceplok.Cobain,"

  Dimas mengambil alih piring yang sudah terisi nasi dan menu makanan dari tangan Rayna.Dimas pun mencobanya.

  "Pyuihh! Lo naro garem selautan? Asin banget Rayna.Gak becus banget sih Lo masak kayak gini doang.Masih enakan buatan Zahra,"

  "Dim! Kamu bisa gak sih hargain Aku sekali aja hmm? Aku istri kamu Dimas.Tapi yang ada dipikiran kamu itu cuma Zahra dan Zahra.Apa sih istimewanya Dia?banyak Dim berita miring soal Dia!"

Plakkk

Dimas tak segan-segan menampar Rayna dengan sangat keras.

  "Sekali lagi Lo jelekin Zahra di depan Gue,Abis Lo! Rayna harusnya Lo tuh sadar.
Kita nikah cuma dijodohin.
Jadi Lo gak usah ngarep Gue hargain Lo!"

  Setelah puas menganiaya Rayna,Dimas langsung pergi darisana dengan perasaan kesal dan marah yang bersarang di hatinya.

              🌻

  Sampai malam,Rayna berjalan bolak-balik dengan gelisah di kamarnya.Hari sudah mulai larut malam Dimas belum juga pulang.Rayna benar-benar khawatir.
Ponsel Rayna berdering.
Rayna pun mengangkatnya.

  "Hallo Mah,ada apa?" tanya Rayna.

  "Kamu udah di Rumah sakit belum? Mamah mau kesana jengukin Dimas gak keburu,"

  "Maksud mamah?" tanya Rayna heran.

  "Loh memangnya kamu gak tau.suami kamu itu kecelakaan tadi.sekarang Dia ada di Rumah sakit.Mamah barusan di telpon sama Dimas.Mamah kira kamu udah tau,"

  "Di Rumah sakit mana mah?" tanya Rayna.

  "Permata Bunda,"

              🌻

  Rayna membuka pintu ruang rawat inap Dimas.Tetapi Rayna malah melihat pemandangan yang membuat hatinya merasa teriris.

  "Lain kali kalo nyetir hati-hati,"

  "Iya Ara...tadi lagi ada masalah aja.makanya gak fokus,"

"Yaudah Lo makan dulu ya.Gue suapin," zahra meraih mangkok berisi bubur lalu menyuapkanya kepada Dimas sedikit demi sedikit.

  'Dim,disaat kamu kayak gini,kenapa kamu malah ngasih tau Zahra bukanya istri kamu'

Rayna tak kuasa lagi melihat pemandangan itu.Dia berbalik tetapi malah menabrak dada bidang Tama yang kebetulan ada di depanya.

  "Lo kenapa nangis?" tanya Tama.

  Rayna tak menjawab apapun.Dia langsung berlari pergi darisana.
Tama ikut geram disaat melihat Zahra dan Tama yang sedang berduaan.

  "Ekhmm! Nih Gue bawain makanan buat Lo Ra.Gue suapin ya.Udah Lo kasih aja mangkoknya sama Dia.manja banget sih jadi cowok.Lumpuh Lo!" ujar Tama sambil berjalan mendekati Zahra.
 
  Kira-kira Dua orang mencurigakan tadi siapa ya?

 

 

ZAHRA AURELIAHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin