BAB 52: KEHILANGAN

5 1 0
                                    

Zahra dan yang lainya sedang sibuk bercanda ria bersama sambil makan di kantin.Tiba-Tiba saja,Kayla dan kedua temanya berjalan mendekati mereka.

   "Ngapain Lo kesini?!" tanya Tama galak.

  "Aduhh Tama sayang,Aku gak ada urusan sama kamu.Aku,ada urusanya sama Zahra," ujar Kayla sambil tersenyum smirk.

  "Mau ngomong apa?" kini Zahra yang menanggapi.

  Tatapan Kayla kini hanya terfokus kepada Zahra.

  "Pulang sekolah,kita ketemuan di Kafe deket sekolah.Gue harap lo dateng.Karena Gue,mau ngomongin hal yang sangat penting.Ok Zahra,"

  Zahra mengangguk mengiyakan.teman-temanya menatap curiga ke arah Kayla.tetapi mereka memilih untuk diam.

  "Bagus deh.Gue tunggu ya Zahra," usai mengatakan hal itu,Kayla menjentikan jarinya mengajak kedua temanya pergi darisana.

  Tama mengenggam tangan Zahra.Zahra bisa merasakan genggaman itu seakan tak ingin terlepas.

  "Gak usah khawatir ya,Gue bisa jaga diri kok,"

  Tama mengangguk mengiyakan.

"Emm nih btw,kenapa hawanya jadi panas ya?" sindir Dito sambil mengipasi wajahnya menggunakan tangan.

  "Kenapa? Sirik Lo?!" Dito berhasil mendapatkan tatapan tajam dari Tama.

  "Sungguh tega kamu padaku mass," Dito memegangi dada dengan ekpresi sedih yang dibuat-buat.

  "Alay Lo!"

Semuanya menutup mulut mendengar perkataan yang barusan diucapkan Tama.

  "Tega Kamu mas.Kamu udah rebut ayang Zahra dari Aku.padahal dulu Aku yang duluan suka sama Zahra.sampe Bela-belain bujuk neng kinan buat dapetin nomornya ayang Zahra.Kenapa Jadi kamu yang dapet sih heh!"

  "Lo emang punya kontaknya,tapi Gue punya hatinya,"

  "Anjirrr aww awww bestiee Gueee," ujar Razan heboh.

Mereka semua tertawa.ada-ada saja tingkah kedua anak ini.

             🌻

  Zahra duduk menunggu Kayla di Kafe.Sudah 15 menit dirinya duduk disana.
Dari kejauhan Zahra melihat Kayla yang datang sendirian tanpa ditemani kedua sahabatnya itu.

  "Sorry Gue telat," Kayla duduk dihadapan Kia.

  "Gue gak suka basa-basi.Lo mau ngomongin apa?" tanya Zahra to the point.

  "Santai dong,Gue pengen ngomongin sesuatu yang akan bikin Lo benci sama Tama selama-lamanya,"

  "Eh Lo gak usah bawa-bawa Tama ya!"
 
  "Lo masih inget masalah beasiswa Lo yang dicabut itu? Bahkan foto lo sama om-om di club yang kesebar? Itu semua ulah Tama pacar baru Lo itu,"

  "Lo jangan asal ngomong ya Kay!"

  "Ohh Kayla sayang,kalo Lo gak percaya,Gue punya buktinya.dengerin nih,"
Kayla menyalakan rekaman percakapanya dengan Tama pada waktu itu.

Tama:

Aku puas banget sih sayang bisa bikin cewek itu hancur.Lagian sok-sok an mau macem-macem sama Aku.

Kayla:

Emang kamu ngelakuin apa?

Tama:

Aku jebak dia di Club.
Malam itu,Di club kebetulan banget ada Mika.ya ada kesempatan,aku pake handphonenya Mika buat Chat dia.eh beneran dateng dong.

Tama:

Aku juga udah sebarin foto-foto itu

  Zahra hanya bisa diam tercengang.Itu memang benar suara Tama.Apakah benar Tama melakukan hal seperti itu kepada dirinya.Tak terasa air matanya jatuh begitu saja.
Kayla yang melihat Zahra tersenyum smirk lalu beranjak dari duduknya.

  "Udah sih Gue mau ngasih tau itu aja.Gue harap,hubungan Lo sama Tama gak renggang ya.Bye Zahra," Kayla langsung keluar dari kafe meninggalkan Zahra yang kepalanya masih dipenuhi tanya mengenai kebenaran yang dilontarkan Kayla kepadanya.
   
              🌻

  Zahra membanting pintu kamarnya lalu langsung menjatuhkan tubuhnya ke kasur dan menangis sejadi-jadinya disana.
Ranti dan Gibran yang duduk di Ruang tengah saling menatap seolah mengatakan
Ada apa dengan Zahra?

  "Bu ini pasti gara-gara Tama!"

  Dikamar,ponselnya tiba-tiba saja berdering.
Zahra langsung mengangkatnya tanpa melihat siapa yang menelpon dirinya.

  "Hallo Zahra,kamu bisa jagain Alan sebentar gak? Bunda ada urusan mau keluar kota jengukin ibunya Bunda.Nanti kalo papahnya Tama udah dateng,kamu kasih Alan ke Dia ya,"

  Zahra merubah posisinya menjadi duduk.lalu mengusap air matanya kasar.Zahra terdiam sebentar duduk ditepi ranjang.

  'Kalo Gue dateng ke Rumah Bunda,Gue pasti bakal ketemu sama Zahra'

  'Tapi kalo Gue gak kesana,Bunda Mona udah baik banget sama Gue'

  "Ra,kamu pasti kuat.Kamu bisa kan nanti minta penjelasan dari Tama,"

             🌻

  Zahra langsung membuka pintu rumah Mona karena dia mendengar suara teriakan dari dalam rumah.Zahra terkejut saat dirinya melihat Mona sedang berusaha merebut Alan dari Kayla.Dengan keras,Kayla mendorong Mona hingga Mona jatuh tergeletik ke tangga.

   "Ahhh Bunda..." zahra langsung berlari meghampiri Mona.

  "Bun bangun Bunda hiks..."

Zahra beralih menatap tajam ke arah Kayla.

  "Lo apain Bunda Hah?!" Zahra berhasil merebut Alan dari Kayla.

  "Duhh ada apa sih teriak-teriak," ya itu suara Tama.Kayla langsung berlari darisana.

  "Ya ampun Bunda," Tama begitu shock melihat Bundanya terkapar lemah tak berdaya di lantai dengan darah yang bercucuran di kepala.

  "LO NGAPAIN BUNDA HAH?!"

" A-Aku gak ngapa-ngapain Tam.tadi itu Kayla..."

Tama langsung mengecek nadi Mona.Tama ikut terkapar lemah di lantai karena denyut nadi Mona sudah tidak ada.
Mona meninggal dunia.

  "Tama Bunda kenapa hiks..."

"BUN JANGAN TINGGALIN TAMA BUNNN ARGHHHHH BUNDA...." Tama memeluk Bunda nya yang sudah tak bernyawa itu.

             🌻

  Di pemakaman,Tama terus saja menangis histeris.meskipun Mona hanya ibu tiri,tetapi dialah yang memberikan dan selalu melindungi Tama dalam keadaan apapun.kini sayap pelindungnya sudah hilang untuk kedua kalinya.

  "Selamat siang,"

Mereka semua menoleh ke belakang.Disana terdapat dua orang polisi.Zahra membantu Tama berdiri begitupun Mahes dan Kinanti yang ikut berdiri.

  "Bagaimana perkembangan kasus istri saya pak?" tanya Mahes.

  "Masih dalam tahap penyelidikan.pada saat pemeriksaan,kami tidak menemukan adanya sidik jari Bu Zahra.Sehingga,Bu Zahra dibebaskan dari tuduhan.

  "Ra...tadi ceritanya gimana?" tanya Tama.

  "Tadi waktu Aku kesini,Aku liat Bunda Mona sama Kayla lagi rebutan Alan.Terus Bunda jatuh ke tangga karena gak sengaja kedorong.Waktu Aku nyamperin,Kayla udah pergi,"

  "Baik terimakasih atas informasinya.Kami,akan menyelidiki orang yang bernama Kayla itu,"

 

ZAHRA AURELIAWhere stories live. Discover now