BAB 60: SEMUANYA TERUNGKAP

11 1 0
                                    

"Ha-Haus..."

Zahra terbangun dari tidurnya karena mendengar suara seseorang.Zahra mendongakan kepalanya.

  "Tama,kamu bangun," Zahra tersenyum bahagia.

  "Haus Ara..."

"Iya iya Aku ambilin air dulu ya," Zahra meraih gelas berisi air yang ada di nakas samping ranjang rumah sakit.lalu memberikanya kepada Tama.

Ya kini Tama sudah berada di Ruangan rawat inap bukan di ICU lagi.

  "Aku kangen banget sama Kamu," Zahra langsung memeluk Tama erat.

  "Aku pikir Aku gak akan ketemu lagi sama kamu,"

  Tama tersenyum bahagia.

"Aku juga kangen sama Kamu Ara..."

  Zahra melepaskan pelukanya.
Tama menatap lekat Zahra.

  "Kamu abis nangis ya? Kok matanya sembab gitu?" tanya Tama.

  "E-Enggak kok,Aku gak nangis.Kelilipan aja Tama,"

  "Masa?" Tama menaikan sebelah alisnya.

  "Aku kangen kamu ngerengek,manja,ribut sama Dito kangen semuanya.Ada banyak hal yang terjadi selama kamu Koma tau,"

  "Oh ya? Apa?" tanya Tama penasaran.

  "Nanti Aku ceritain.Kamu harus sembuh dulu tapi,"

  "Tama,kamu udah sadar," Ranti bersama Kinanti berjalan menghampiri Tama dengan perasaan bahagia.

Tak lama kemudian,Dokter bersama suster masuk kedalam Ruangan.

  "Alhamdulilah mas Tama sudah sadar.Biar saya periksa dulu ya," Dokter itu mengeluarkan stetoskopnya.

  "Gimana Dok keadaan Tama?" tanya Ranti.

  "Alhamdulilah keadaanya sudah mulai stabil.sore ini juga pasien sudah bisa pulang,"

  "Alhamdulilah kalo Gitu.Terimakasih ya Dok,"

  Ting

Satu notif masuk ke ponsel Zahra.

  Dimas

Zahra,Gue minta maaf sebesar-besarnya sama Lo
Gue mau jujur kalo yang nabrak kakak Lo dulu itu Gue.Tapi Lo tenang aja,karena sekarang Gue udah mempertanggung jawabkan semuanya.Gue udah nyerahin diri ke polisi.
Gue harap Lo mau maafin Gue ya Ara...

            🌻

  Malam ini,Zahra menginap dirumah Tama.Karena sejak pulang dari Rumah sakit,Tama terus memaksa dirinya agar Zahra tidak pulang.Tama ingin menghambiskan waktunya bersama Zahra begitu katanya.

Saat ini mereka berdua sedang berada di kamar Tama.
Dengan Tama yang berbaring di paha Zahra.Sambil Zahra mengelus-ngelus kepala Tama.

"Tadi kamu bilang,katanya ada banyak hal yang terjadi selama Aku Koma.Emang ada apasih?" tanya Tama.

  "Ok Aku ceritain ya..."

"Pertama,Ternyata yang udah bikin papah aku meninggal,itu papah kamu.Karena alasan balas dendam,"

  "Kedua,ternyata Dimas udah nabrak kakak Aku 5 bulan yang lalu,"

  "Ketiga,Mika udah nikah sama Rangga,"

  "Kok nikah sama Rangga? Bukanya pacarnya Arbi ya?"

  "Iya sayang,ternyata Arbi itu hamilin Mika.Dan yang mau tanggung jawab Rangga.Dia nikahin Mika sayang,"

  "Tapi kok Rangga mau?" tanya Tama lagi.

  "Karena,Rangga cinta sama Mika.Dia rela ngelakuin apapun demi Mika,"

  "Satu lagi,Farah udah meninggal.Dia bunuh diri lompat dari jembatan dan mayatnya ditemuin di tepi sungai,"

  Lagi-lagi Tama meneguk salivanya susah.Banyak sekali hal-hal yang selama ini tidak Tama ketahui terutama mengenai keluarganya sendiri.

  "Aku minta maaf ya,disaat semua itu terjadi,Aku gak ada,"

  "Heii sayang,ini semua bukan salah kamu.Semuanya udah jadi takdir.Aku juga udah maafin dan berusaha
iklas nerima ini semua,"

  "Udah sekarang mendingan kamu istirahat.Bobo udah malem.Besok kan kita ujian abis itu lulus deh,"

  "abis itu nikah sama kamu ya kan?"

  "Kerja dulu bayii," Zahra mencolek hidung Tama.

Tama pun tertawa bahagia.Wanita yang dulu dia sangat benci kini menjadi wanita yang paling dia sayangi.

 

ZAHRA AURELIAWo Geschichten leben. Entdecke jetzt