BAB 26: GOMBALAN TAMA

9 1 0
                                    

  Sebulan sudah Zahra menjadi babysiter Alan.Dia sudah bisa membiayain sekolahnya sendiri.Mona sangat baik padanya.Meskipun Zahra tidak bekerja dengan waktu yang tidak penuh,tetapi Mona tetep memberikan gajihnya seakan Zahra bekerja dari pagi hingga ke malam.
Saat ini Zahra sedang mengasuh Alan di Ruang tengah.Mereka duduk di karpet bulu menemani Alan bermain dengan robot-robotanya.
Sedangkan Tama sibuk bermain game di Ponselnya sambil berbaring di Sofa.
Mereka terlihat seperti keluarga kecil.

  "Yess menang.Gue emang jago soal Game ginian,"

  "Tam,Lo gak mau gendong Alan? Selama Gue kerja disini,Gue gak pernah liat Lo Gendong Alan,"

  Tama beranjak dari duduknya lalu ikut turun ke bawah bergabung bersama Zahra dan Alan.Tama meraih Alan ke pangkuanya.Alan tersenyum kepada Tama.

  "Om Tama ganteng banget.Alan sayang sama om Tama,"

  "Bisa aja Lo bocil gombalnya,"

  "Tuh kan,Dia suka sama Lo Tama," ujar Zahra.

Tama terdiam.Dia merasakan celananya hangat.Tama melihat ke arah celananya yang basah.Dia langsung memberikan Alan kepada Zahra.

  "Anjirr Dia ngompolin Gue.Bocil bandel dasar!"

  Zahra tertawa begitupun Alan.

  "Udah sana ganti dulu celananya.Gue mau gantiin celana Alan dulu," zahra beranjak dari duduknya lalu masuk ke kamar Alan.

             🌻

  Gibran yang sedang makan melihat Ibunya memegangi kepalanya sambil sesekali meringis.Gibran menyudahi makanya lalu menghampiri Ranti yang duduk di sofa.

  "Bu,Ibu kenapa?" tanya Gibran.

"Gak papa Nak.Ibu cuma pusing aja sedikit," jawab Ranti.

  "Oh iya Zahra kemana?kok Ibu belum liat dia pulang sekolah,"  tanya Ranti.

  "Sekarang Zahra udah kerja Bu.Jadi Babysiter,"

  "Maksud kamu?"

"Iya Bu,Zahra kerja sekarang sepulang sekolah.Dia bilang gak mau ngerepotin Ibu bayar biaya sekolahnya," ujar Gibran.

  Ranti diam termenung.Dia merasa bersalah karena telah gagal membahagiakan Zahra.Adhi menitipkan Zahra kepada dirinya sebelum meninggal.Tetapi kini anak itu harus membiayai sekolahnya sendiri.

  "Oh ya aku juga Udah kerja Bu di Kafe tiap Malem.Jadi Barista,"

  "Kamu juga Nak? Kenapa?" tanya Ranti.

  "Gibran juga gak mau terus ngerepotin Ibu,"

  "Terimakasih ya Nak kalian sudah mau mengerti dan menyayangi Ibu,"

  Gibran membawa Ranti kedalam pelukanya.

             🌻

  Selang beberapa lama,Zahra sudah selesai mengganti celana Alan.Tama masuk kedalam kamar Alan.Dia tersenyum ke arah Zahra.

  "Lo udah cocok jadi Ibu Ra,"

  "Ah bisa aja Lo.Masa depan Gue masih panjang Kali,"

  "Ibu dari anak-anak Gue ciahhhh,"

  Zahra tersenyum mendengar gombalan receh dari Tama.

  "Lo pasti baper ya ngaku aja.Tuh pipi Lo merah kayak udang direbus.

  "Apasih Tama.Gue risih tau kalo digombalin.Eh iya Tam abis ini Gue mau ke makam bokap Gue dulu.Nanti abis itu Gue balik lagi kesini," ujar Zahra meminta izin.

  "Mau Gue temenin?" Ujar Tama menawarkan.

  "Gak papa gak usah,Gue gak mau Kayla marah dan makin benci sama Gue,"

  "Ok.Gue penasaran deh.Sebenernya Kalian ada masalah apa sih sampe musuhan gitu?" tanya Tama sambil duduk disamping Zahra.

  "Dulu itu,Gue sama Kayla sahabatan.Kayla itu sering banget cerita tentang Dika cowok yang Dia suka.Tapi ternyata,pada suatu hari Dika malah nyatain cintanya sama Gue.Gue udah nolak Rangga beberapa kali.Karena Gue tau kalo Kayla suka sama Dia.

  " Tapi waktu itu,Gue terpaksa terima cinta Rangga karena Dia mau ngakhirin hidup.semenjak itu Kayla benci sama Gue.Dan Gue cuma jalanin hubungan sama Rangga satu bulan dengan perasaan salah ke Kayla.Sampe Gue dapet telpon dari keluarganya Dika meninggal dunia karena penyakit kanker,"

  "Jadi,selama Satu Bulan itu Dika udah mengidap kanker stadium 4.Gue gak tau masalah itu soalnya Dika gak pernah cerita.Waktu Gue Cerita sama Kayla,Dia langsung nuduh kalo penyebab kematian Dika itu Gue.semenjak itulah Kayla benci sama Gue sampe sekarang,"

  "Kok berbanding terbalik ya sama apa yang Kayla ceritain Ke Gue.Dan Lo tau gak sih,waktu Ketauan Kayla selingkuh sama Razan,Dia jelasin katanya Razan yang maksa sampe mau ngakhirin hidup.kok Gue jadi Ragu ya," ujar Tama.

  "Gue gak mau berburuk sangka Tam sama Kayla ataupun Razan.Tapi,Lo harus tetep hati-hati,"

  "Maksud Lo gimana? Gue itu sayang banget sama Kayla.Fue udah jalanin hubungan sama Dia kurang lebih 5 tahun.Gue udah tau sifat dia kayak gimana,"

  "Mungkin suatu saat nanti Lo akan ngerti sendiri,"

             🌻

  Dirumahnya,Mika tidur dipangkuan Arbi.Arbi mengusap-ngusap rambut Mika penuh dengan kasih sayang.

  Tok tok tok

"Sayang bukain dong pintunya ini Aku,"

  Mika langsung terlonjak kaget.Dia panik bukan main.

  "Kenapa sih?" tanya Arbi.

  "Itu Rangga sayang.Aduh Gimana nih.Kamu ngumpet di Toilet cepetan!"

  Awalnya arbi menolak tetapi Mika terus mendorong tubuh Arbi masuk kedalam Toilet.
Lalu menutupnya.
Mika mencoba mengatur nafasnya agar tidak terlihat panik.Setelah dirasa tenang,Mika berjalan untuk membukakan pintu.

  "Hai sayang," sapa Mika seolah tidak terjadi apa-apa.

  "Kamu kok lama banget sih buka pintunya?" tanya Rangga sambil masuk kedalam rumah.

  "Iya maaf.Tadi Aku abis dari Toilet Mules hehe,"

  "Oh Gitu,yaudah Aku izin masuk Toilet ya kebelet juga," Rangga melangkahkan kakinya menuju Toilet.

  "Duh sayang Toilet nya lagi rusak,"

  "Masa sih? Kemarin aku kesini biasa aja.Udah deh sayang kamu jangan bohongin Aku.Kebelet tau," Rangga tetap tega menyerobot hendak membuka pintu Toilet.

  'Gimana dong Ini.Arbi ada di dalem.Kalo Rangga liat gimana' batin Kayla sambil mengigit bibir bawahnya.

  Tangan Rangga terulur membuka pintu Toilet.Tapi pada saat pintu terbuka,Rangga tidak melihat siapapun di dalam Toilet.

  "Ini gak rusak sayang,"

'Loh Arbi kemana? Tapi terserah deh.Yang penting,Hubungan Gue sama Rangga Aman'

 

ZAHRA AURELIAWhere stories live. Discover now