BAB 8: KORBAN BALAPAN LIAR

12 0 0
                                    

Zahra berjalan sendirian menuju Toilet.Sekalian Dia menunggu Dimas menyelesaikan rapat OSIS nya.
Pada saat sampai disana,Zahra bersembunyi dibalik dinding disaat melihat ada seorang siswi yang basah kuyup.Zahra juga mendengar suara tawa seorang perempuan dan laki-laki.Yang tak lain tak bukan adalah Tama.
Zahra meraih ponsel di saku bajunya lalu merekam Aksi keji mereka berdua.

"Ini hukumanya karena lo udah berani ngaduin kita ke kepsek!"

"Siram lagi sayang,"

Sialnya Zahra tak sengaja menendang tong sampah yang ada disampingnya.Tama dan Kayla yang sedang sibuk membully menolehkan kepalanya ke arah sumber suara.Dia melihat ada Zahra disana yang masih merekam aksi mereka.

"Zahra," Kayla berjalan mendekati Zahra mencoba merebut ponsel Zahra dari tanganya.Di Bantu oleh Tama juga.Namun Zahra sekuat tenaga mempertahankan ponselnya itu.

Gadis yang dibully tadi berlari darisana.Dia tidak sengaja menabrak Dimas.

"Hei lo kenapa? Kok basah kuyup gini?"

"Kak To-long Zahra...Kayla..Tamaa," gadis itu terus saja menunjuk ke arah Toilet.Dimas yang mengerti langsung berlari kesana.

Tanpa pikir lagi,Dimas mendorong Tama menjauh dari Zahra begitupun mendorong Kayla hingga jatuh tersungkur.

"BERANI KALIAN SAKITIN ZAHRA HAH?! PERGI SEKARANG ATAU GUE LAPORIN HAL INI KE KEPALA SEKOLAH!"

"Awas lo Zahra.Liat pembalasan dari kita!" kayla menarik Tama pergi darisana.

Dimas langsung membawa Zahra kedalam pelukanya lalu beralih memegang kedua bahu Zahra.

"Lo gak papa Ra?Lo diapain sama mereka hah?" tanya Dimas khawatir.

"Gue gak papa Dim.Tadi ada cewek yang dibully sama Kayla dan Tama.Terus Gue videoin,Eh gak sengaja ketahuan sama Mereka.Mereka mau coba rebut handphone Gue tadi,"

"Keterlaluan! Udah Lo yang tenang ya,nanti kita bakal kasih video itu ke kepsek.Biar tahu rasa mereka!"

🌻

Malam ini Tama berada di sebuah jalanan sepi bersama Kayla.Disana juga ada Dito,Razan,dan masih banyak orang yang akan menonton balapan antara Tama dan Bara.Bara adalah salah satu musuh Tama selama ini.Mereka berdua sudah siap di atas motor mereka bersama pasanganya masing-masing yang berdiri disamping mereka.Orang-orang itu bersahutan meneriaki Nama Tama dan Bara.

"Lo liat aja,pokoknya balapan kali ini Gue yang bakal menang,"

"Gak usah belagu Lo kita buktiin!" tantang Tama.

"Semangat sayang,kamu pasti menang,"

"Tamaku sayang,pokoknya kamu harus menang.Demi Aku ya,"

Seorang perempuan seksi berdiri ditengah-tengah Tama dan Bara sambil membawa bendera ditanganya.

"Siap,1...2...3..Goo!!!"

Tama dan Bara mulai melajukan motornya.Mereka terus saling menyusul satu sama lain untuk melaju paling Depan.Saat ini masih Tama yang memimpin.pada saat dipersimpangan jalan,Bara menendang motor Tama.Untung saja Tama bisa menahanya.Tapi karena ketidakseimbangan itu,Tama malah tak sengaja menabrak seorang laki-laki lalu kabur darisana.Beberapa warga datang menolong laki-laki itu.
Tama dan Bara masih sibuk saling menyusul.Namun Tama kalah cepat dengan Bara.Riuh tepuk tangan para pendukung Bara terus meneriakan namanya.

"Selamat ya sayang,Kamu menang,"

"Makasih sayang,"

Tama membuka helm fulfacenya.

"Kamu gimana sih yang kok kalah sih sama Bara! Kan uangnya gak jadi dibeliin belanjaan Aku Tama!"

"Kamu bisa gak sih gak usah nyalahin Aku! Kamu tahu tadi aku sampe Nabrang orang.Untung aja gak ketangkep.Emang ya kamu tuh gak pernah ngertiin perasaan Aku.Yang ada di otak kamu tuh cuma uang dan uang!"
Tama kembali menggunakan helmnya lalu melajukan motornya pergi darisana.

"TAMA TUNGGUUUU KOK KAMU MALAH NINGALLIN AKU SIH!"

Razan dan Dito menghampiri Kayla.

"Zan Gue mau nyusulin Tama Dulu," Dito kembali menuju motornya lalu pergi darisana.

"Biar Gue yang anterin Lo pulang ya Kay," tawar Razan.

Kayla mengangguk mengiyakan.Biasanya Kayla tidak mau jika dekat dengan Razan.Tapi karena sekarang pikiranya sedang kacau,Dia sedikit menurunkan Ego nya.

🌻

Ranti berdiri dengan gelisah di teras rumah.Zahra yang berada di dalam rumah menghampiri Ranti.

"Tan,kok Tante gak masuk sih.Diluar dingin Tahu,"

"Iya Nak nanti aja.Tante masih nungguin Gibran dulu.Tadi Tante nyuruh Dia beli makanan,tapi sampe sekarang belum pulang," ujar Ranti cemas.

"Assalamulaikum," Mereka terkejut melihat Gibran yang dibopong oleh beberapa orang warga.

"Waalaikumsalam pak ini Anak saya kenapa?" tanya Ranti panik.

"Anak Ibu jadi korban tabrak lari tadi dijalan,"

"Ya ampun Gibran,Pak tolong dibawa masuk ya," satu orang warga membawa Gibran masuk kedalam rumah bersama Ranti dan Zahra.sedangkan yang lainya menunggu diluar.

Tak lama kemudian,Ranti keluar bersama bapak yang tadi.

"Terimakasih ya pak sudah menolong Anak saya Gibran," ucap Ranti.

"Iya Bu sama-sama.Kalo begitu,Kami permisi pulang dulu," pamit salah satu diantara mereka.

Ranti pun kembali masuk kedalam rumahnya.

🌻

Zahra menyelimuti Gibran.

"Gue balik ke kamar ya.Lo istirahat aja,"

Gibran mengangguk mengiyakan.Lalu Zahra melangkahkan kakinya keluar kamar lalu menutup pintunya membiarkan Gibran beristirahat.

Duhh bisa-bisanya Tama gak tanggung jawab🙂

ZAHRA AURELIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang