anak pungut

173 17 2
                                    

"yang.."

"Hm, apa Jake?"

"Win."

"Hm."

"Win."

"Hm."

"Ku mau wiwi--"

--Plak!

"ngomong gitu coba sekali lagi Jake!"

"Ampun Mak." Jake nyengir doang, "galak bener ah, becanda doang gue."

Winter ngelirik Jake males, "becanda Lo itu bisa nimbulin fitnah soalnya."

"Ah elah." Jake nyandarin Punggungnya ke kursi cafe.

Iya, Jake sama winter dari pulang sekolah nongkrong di cafe udah beberapa jam. Katanya mau ngehilangin rasa pusing selama seminggu lebih ujian.

"Lo kenapa si Jake?" Winter ngelitain Jake. "Gak kaya hari biasanya, Lo sakit? Atau fasilitas Lo di cabut bokap?"

"Enggak." Jake nge-geleng terus senyum lebar, "aku cuma kangen aja sama kamu."

Plak!

Lagi dan lagi dahi Jake kena pukul lagi sama winter.

"Sekali lagi ya Jake, sekali lagi. Awas aja."

Lagi dan lagi, Jake nyengir doang. "Gue gapapa, cuma lagi pusing aja selama ujian ini. Takut ntar bokap gue gak kesini pas ngambil raport."

Winter senyum terus ngusak rambut pacarnya lembut, "namanya juga perjuangan. Harus tetep semangat lah. Doa aja sama tuhan semoga dapet nilai yang bagus."

Jake senyum lagi, "cie perhatiannya... Pacar kyuuuu."

"Nyesel gue ngomong, balik aja Sono."

"Dih, ngambek."

Winter langsung buang mukanya, ngeliatin kearah lain. "Bodo amat."

Jake-nya jadi panik sendiri. "Aelah yang! Jangan ngambek atuh."

Winter diem doang.

"Toblerone dua kotak."

Winter langsung noleh dan ngeliatin Jake sumringah. "Call."

---

Beda sama Niki, sunghoon sama Jake. Sekarang heeseung, Jay, jungwon sama Sunoo lagi leyeh-leyeh di ruang tengah sambil nonton TV.

Si Jay berbaring telungkup sebagai bantal, jungwon rebahan di pantat Jay, dan sunoo melintangkan badannya di atas punggung Jay dengan kaki di atas perut jungwon. Sedangkan heeseung berbaring terlentang dengan kaki di tarok di atas sofa.

"Jay?" Panggil heeseung.

"Ho?"

"Yang ngambil raport lu ntar om Siwon?"

"iye, mami lagi banyak pesenan." Jay noleh ngeliatin heeseung yang lagi main hp. "Niki? Lo yang jadi wali?"

Heeseung duduk lalu tersenyum tipis. "Iya, mereka lagi sibuk."

Jay ngegoyangin badan nya. "Turun-turun, gue mau duduk."

"Kalian gimana?" Jay ngelitain jungwon sama Sunoo gantian.

"Kita?" Kata jungwon sama Sunoo barengan.

"Iyelah siapa lagi."

Jungwon senyum lebar. "Papa Dateng."

Sunoo mengulum bibirnya. "G-gak tau.."

Ketiga remaja itu ngelitain sunoo iba, mereka udah tau kalau papanya sunoo itu terlalu terobsesi sama nilai tinggi.

ENHA KOSTOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz