first time telat

99 13 1
                                    

-----

"MOMMY KENAPA GAK BANGUNIN ADEK!? KAN TELAT JADINYAA!" Niki teriak sambil lari menuruni tangga.

"Udah mommy bangunin dari jam lima! Gak usah nyalahin mommy!" Teriak Irene gak mau kalah.

"KUNCI MOTOR DIMANA!!?" pekiknya lagi saat gak nemuin kunci motornya di laci.

"Di laci biasa!!" Teriak Irene lagi, dia lagi sibuk masak di dapur.

"KAGA ADA!"

"YA DICARI! KUNCI MOTOR PUNYA KAMU KOK NANYAIN MOMMY! MANA MOMMY TAU, EMANGNYA MOMMY PERNAH NGETREK PAKE MOTOR KAMU KE RESTO!? ENGAK KAN!?"

"YAKAN ADEK BIASANYA NAROK DISINI!"

"berisik banget!" Heeseung akhirnya keluar kamar. Berkacak pinggang sambil ngeliatin Niki, seharusnya dia bisa tidur sampe Zuhur nanti karena dia udah selesai ujian malah di gangguin sama teriakan adek-nya yang masyaAllah.

"Bang, liat kunci motor gue gak!?"

"Mana Abang tau, dicari yang bener pake mata. Mulutnya diem, Abang mau lanjut tidur, capek Abis ujian. Ngerti?"

"CEILAH! MENTANG-MENTANG UDAH LIBUR! BANTU CARIIN KEK! UDAH TELAT NIH!" Niki ngebuka laci lain takut keselip atau berpindah sendiri.

"Mulut! Udah di bilang dicari pake mata, mulutnya diem! Berisik banget, heran!"

"ABANG-ABANG YANG LAIN MANA!?"

"UDAH BERANGKAT! KAMU BANGUNNYA SIANG MULU, DI TINGGALKAN!? KAWOS!" Kata Irene yang udah kepalang emosi.

"ANTER BANG!"

"hah?" Heeseung melongo

"Anterin kesekolah buruan."

Heeseung terdiam, dia pengen tidur. Bukan malah nganterin adek-nya yang sekarang super rese nya minta ampun.

"Ogah, males. Abang masih ngantuk."

"Darurat bang! Ayok buruan!"

"Ogah! Kaga tau diri banget ku jadi adek!"

"MOOOM! ABANG GAK MAU NGANTERIN ADEK KE SEKOLAH!"

heeseung narik napasnya, "ngadu aja terus sampe negara api nyerang!"

"MOMMY! ABANG MARAH-MARAH."

"astaghfirullah!!" Heeseung ngelus dadanya sabar.

"belum ketemu kuncinya?" Irene muncul dari dapur dengan spatula ditangan nya.

"Belum."

"Udah di cari betul-betul?" Irene menelisik laci dan sekitarnya.

"Udah."

"Itu apa!?" Irene menunjuk saku blazer sekolah Niki.

"Mana?" Niki meraba Saku blazernya.

"Oh iya, lupa hehe. Ternyata adek udah ngambil kuncinya terus di masukin saku." Niki ngelirik mommy sama abangnya gantian.

"Biasa aja dong liatinnya."

"Makannya kalo nyari barang tuh mata di pak--"

"--eh udah telat." Niki motong omongannya Irene, "niki berangkat dulu, assalamu'alaikum!" Pamitnya buru-buru, sengaja ngehindar dari ceramah mommy-nya.

Niki lari keluar mansion, menuju halaman depan, Dimana motor CRF hitamnya terparkir. Tanpa ba-bi-bu motor melaju keluar gerbang dengan suara yang memekakkan telinga.

"Gak orangnya, gak motornya. Sama-sama berisik!"

Heeseung cuma bisa geleng-geleng kepala, "Punya adek kaya gitu enaknya di jadiin tumbal pesugihan kali ya."

ENHA KOSTWhere stories live. Discover now