kebakaran

377 37 6
                                    

dihari yang sama namun dijam yang berbeda. ketujuh anak enha kost kini tengah berkumpul di ruang tengah rumah keluarga alvariski. iya, mereka dipaksa pulang kesana oleh Suho, katanya sepi rumahnya gak ada para curut ini.

mereka lagi menonton film kartun yang menurut kebanyakan orang orang menyebalkan tetapi juga meng senengkan. Yaitu Dora!.

"katakan peta!"

"Peta" ucap semua laki laki yang disana mengikuti, Suho juga ikut mengikuti, bahkan sekarang posisi duduknya ia yang paling depan. katanya kangen sama Dora udah lama gak nonton.

"Peta!"

"Peta"

"Apakah kau melihat babi?"

"itu, disitu, dibelakang Lo." Suho menunjuk nunjuk layar tvnya.

"Dimana?"

"itu dibelakang lo!" Jay ikut menyahut.

"Dimana?"

"Budek banget! Itu dibelakang!" sunghoon mulai emosi.

"Ya...itu disana."

"Kan! gue udah bilang dari tadi! DIBELAKANG!" geram jay hampir melemparkan toples kaca ke tv milik suho, namun di tahan oleh sunghoon.

"istighfar Jay. ini tv orang bukan tv Lo, mau Lo ganti rugi heh!?"

"males banget ganti rugi, uang Daddy kan banyak. ya kan dad?"

suho mengangguk bangga, "tuh tau"

niki menggeleng geli, "bukan bapak gue."

Tok!

Tok!

Tok!

suara ketukan pintu membuat kegiatan mereka terhenti seketika.

"goblok anying! Orang diluar ada maid, ada bodyguard, ada bell lagi! Kenapa susah susah ngetok pintu dah!"

"Tolol memang"

"Biar Unu aja yang bukain dad" ucap Sunoo dan berjalan kearah pintu yang lumayan besar itu.

"Siapa--AAAAAAAAA MALING!"

cowok bertopeng Naruto itu panik lantas segera membungkam rapat mulut Sunoo. jarak antara ruang tengah dengan pintu utama memang lumayan jauh jadi orang rumah tidak ada yang tau jika mereka tidak menghampiri Sunoo. para maid yang bekerja sedang istirahat karena memang ini waktu istirahat untuk mereka.

"diem anjay!" Sunoo yang tadinya memberontak kini menjadi diam menatap tangan yang membekapnya.

"LEPASIN TANGAN LO DARI SUNOO!"

klontang!

Sebuah panci berukuran sedang yang dilemparkan heeseung jatuh tepat di kepala cowok bertopeng itu. Sang empu meringis kesakitan sembari mengelus kepalanya.

"Anjir sakit..asu!"

heeseung berjalan kearah cowok bertopeng itu dengan langkah lebar, dan jiwa yang menggebu gebu. heeseung memukul pipi cowok yang masih tertutup oleh topeng Naruto itu.

"maling cabang mana Lo berani beraninya masuk kesini!? Lo jadi maling masih noob yah, goblok banget maling ketahuan tuan rumahnya. Mana bekap bekap adek gue lagi!"

"Ayok bang Icung! Pukulin aja tuh Sampek babak belur kayak pak Jhonny!." kompor Sunoo disana.

cowok bertopeng itu mendorong heeseung untuk menjauh dari dirinya.

"gue Baekhyun, bukan maling anjir."

"Lo kira gue percaya? Gak akan. gak usah banyak ngeles deh Lo, kayak bajay kurang oli, mending ikut gue kekantor polisi."

ENHA KOSTWhere stories live. Discover now