Bertemu

376 34 0
                                    


Satu jam berlalu, tapi belum ada tanda tanda dokter dokter itu keluar, heeseung semakin kalut dan terduduk dilantai dengan air mata yang terus membasahi pipinya, sedangkan Jake terus saja mondar mandir didepan pintu ICU dengan terus merapal kan doa, lalu Jay remaja itu tengah pergi kekantin untuk mencari makanan dan minuman, karena sedari tadi mereka belum makan apapun sama sekali.

Tak lama kemudian pintu ruang ICU terbuka menampilkan dua orang dokter dengan keringat yang membasahi dahinya.

Heeseung langsung berdiri dan mendekati sang dokter, "Bagaimana keadaan adek saya dok?"

Dokter itu menghela nafasnya berat, lelaki yang masih cukup terbilang muda itu melepaskan masker yang menutupi sebagian wajahnya. Air mata heeseung kembali jatuh dengan deras ia langsung memeluk lelaki itu dengan erat, "Da-Daddy hiks ma-maafin heeseung... hwaaaa!"

Jake diem ditempatnya, ia tak percaya jika Daddy nya heeseung yang menangani niki, ia semakin merasa bersalah karena tidak becus menjaga niki.

Jay datang dengan membawa dua katung kresek hitam yang berisi beberapa makanan dan minuman, lalu selang beberapa saat ia terkejut dan tidak sengaja menjatuhkan kantung kresek yang ia bawa, ia berlari menuju Suho yang kini tenga berpelukan dengan sang anak, Jay langsung memeluk Suho tanpa basa basi.

"Dad maafin Jay hiks maafin Jay nggak bisa jaga Niki hiks" pecah sudah tangis Jay yang sedari tadi ia pendam

Suho tersenyum, ia tidak tau harus marah atau senang terhadap anak dan ponakannya yang satu ini. Ia marah karena Niki collapse, ia juga senang karena bisa bertemu dengan anaknya dan ponakannya, "udah gak papa, jangan salahin diri kalian terus dong, ini bukan salah kalian kok ini takdir, okay" Jay dan heeseung yang masih setia memeluk Suho mengangguk

Suho menatap kearah Jake yang tengah diam dengan air mata yang terus mengalir dari pelupuk matanya, "Jake sini...nggak mau peluk om juga eum?"

Jake mengangguk lalu berlari memeluk Suho dan menangis hebat sembari menggumamkan kata maaf.

Heeseung menggeleng pelan, "jadi, gimana keadaan Niki dad?"

"Emm sebelumnya Daddy mau tanya" heeseung mengangguk.

"apa sebelumnya Niki ada kenak benturan didadanya? Soalnya tadi pas Daddy sama om ini" --suho menunjuk dokter disebelahnya,"--meriksa ada lebam di dada Niki"

Jay, Jake, dan heeseung menggeleng
"UWON TAU!" Semua atensi teralih menatap jungwoon, Sunoo, dan sunghoon yang membawa dua kantung kresek yang Jay jatuhkan tadi.

"Cobak jelasin"

Jungwoon mengangguk, "tadi pas jam pelajaran olahraga. nah kan materinya tuh tentang bola bola gitu terus kita disuruh main bola tangkap gitu, nah ada tuh siswi kalau nggak salah namanya.. Jiyeon. Dia ngelempar bola kearah Niki terus nikinya kayak nggak siap gitu dia mau nangkap bolanya tapi meleset terus bolanya jatuh tepat di dadanya Niki. Kita sekelas langsung panik dong pak Taeyong jugak panik tapi kata Niki dia nggak papa terus yah gitu"

Sunghoon menghela nafas lirih, "te-terus sunghoon gak sengaja nyenggol dadanya Niki om tadi pas ribut sama Jay, maaf om!"

Suho terkejut ketika sunghoon memeluk kakinya, "eh jangan gini hoon.. ayok berdiri"

Suho tersenyum lalu menangkup wajah tampan sunghoon dengan kedua tangannya, "udah gak papa kok om gak marah juga, lagian sunghoon gak sengaja kan?" sunghoon mengangguk, "yaudah lain kali hati hati yah kalau mau berantem"

"Udah jangan nangis lagi, masak ice prince sekolah cengeng begini"

Wajah sunghoon memerah, ia lupa kalau dirinya ice prince sekolah.

ENHA KOSTWhere stories live. Discover now