Cedera

348 30 3
                                    


----

niki yang baru mutar badannya buat keluar kost begitu kaos nya di tarik sama heeseung dari belakang gak jadi ngelangkahin kakinya. "Mau kemana adeeek?"

niki senyum lebar sambil nunjukin barisan giginya. "gak kemana mana abaang"

"Gak usah bohong!"

Niki langsung ciut terus nunduk. "mau ke cafe langganan sama temen."

"Gak"

"ih bang, sekali kali doang!" niki ngeliatin heeseung melas. "Dah lama banget gak pergi malem. yah?"

heeseung menggeleng. "Lo mau bikin Daddy sama Abang Abang lo khawatir ya?"

"ya gak gitu sih," niki menunduk lesu. "alah bang, kali kali loh ini. dah lama banget gue gak Bawak motor. yah?"

heeseung menghela nafas lelah. "ya udah lah." niki tersenyum dengan mata yang berbinar. "tapi jangan kemaleman,jam sepuluh udah Sampek kost. obat sama inhalernya jangan lupa dibawak, buat jaga jaga,"

"Siap bos!" ucapnya sambil memberikan isyarat penghormatan.

niki mengambil kunci motor nya di meja lalu beranjak pergi dari sana. "eh!"

Niki memutar badannya menatap heeseung.

"lupa hehe" niki menyalimi tangan abangnya, "Assalamu'alaikum"

"waalaikumsalam, hati hati"

-----

niki memarkirkan kendaraan nya di depan cafe langganannya. ia tidak berbohong jika ia ingin pergi ke cafe ini tapi ia berbohong jika ia akan berkumpul dengan teman-teman nya. teman yang mana cobak?

niki melihat seseorang yang tak asing bagi dirinya tengah berdiri di depan pintu cafe. "itu bukannya Alqueena bintang ryujinayaka yah? ngapain dia di situ sendirian?"

cowok tinggi dengan celana jeans hitam yang terlihat memiliki arsitik sobek sobek di bagian lututnya, di padukan dengan kaos putih dan di balut dengan jaket hitam yang terbuka memperlihatkan kaosnya-- berjalan mendekati ryujin yang tengah mondar mandir dengan wajah yang terlihat khawatir.

"oy! Kenapa Lo?"

Ryujin sedikit terkejut melihat cowok yang berdiri di depannya. "lo niki kan?"

niki mengangguk

"tolongin gue dong pliss.." ucap ryujin memohon

niki mengernyit. "tolongin apaansih yang jelas dong ah!"

ryujin mengulum bibirnya. "se-sebelumnya gue minta maaf" niki mengangguk.

"lo punya asma kan?" niki mengangguk lagi

"to-tolongin gue yah, gu-gue minjem inhaler lo tolong.. adek sepupu gue kambuh. dan dia lupa Bawa inhalernya gue juga udah cari bantuan sana sini tapi gak ada,"

"bilang dari tadi kek! ya udah ayok" ryujin mengangguk lalu menarik tangan niki cepat.

duk!

kaki niki tepat di bagian lututnya terbentur pintu cafe yang sialnya terbuat dari kaca. "aw, aw, aw. aduh, sumpah! Kaki gue sakit banget. aw!"

ryujin menepuk dahinya. "Aduh nik, gak usah bercanda deh, ayok dong kasian dia.."

"Nik--"

"gue gak bercanda. kaki gue sakit banget banget, awww!"

"Nik ayo dong.. kasian jaemin dia sendiri tauk di dalem," ryujin merengek sambil narik narik narik tangan niki.

niki menatap ryujin kesal. "emang lo gak kasian apa sama gue! gue jugak sakit kalik,"

ENHA KOSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang