Ada sosok penyendiri di antara orang-orang yang sedang bergumul.
Ada sosok pendiam di antara sekelompok orang yang sedang berinteraksi.
Ada sosok yang tampak serius di tengah keadaan yang tenang.
Ada juga sosok yang terlihat acuh di tengah suasan...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Seorang gadis tengah duduk di dalam kelas, dia menunggu dengan cemas ketika guru mengumumkan bahwa akan ada tugas kelompok yang harus diselesaikan.
Memiliki kepribadian introvert membuatnya cenderung lebih nyaman dengan kegiatan sendiri dan merasa energinya terkuras jika terlalu lama berada dalam interaksi sosial yang intens.
Dalam kerja kelompok, dia membutuhkan momen sendiri untuk berpikir, merenung, dan mengorganisir ide-ide mereka sebelum berbagi dengan anggota kelompok lainnya.
Teman-teman sekelasnya terlihat sudah membentuk kelompok mereka sendiri, meninggalkan Niswa tanpa pasangan kerja. Niswa merasa panik dan tidak tahu harus berbuat apa. Dia mengumpulkan keberanian dan mendekati salah satu kelompok yang sudah terbentuk.
"Maaf mengganggu, bolehkah saya bergabung dengan kelompok kalian?" pinta Niswa gugup, anggota kelompok yang dipilih oleh Niswa saling pandang, tampak tidak antusias.
"Ehm, maaf ya, Niswa. Kami sudah memiliki anggota kelompok kami sendiri dan sudah cukup banyak. Kamu bisa mencari kelompok lain, mungkin?" ujar salahsatu anggota disana.
Niswa merasa kecewa dan kesepian saat melihat semua orang sibuk bekerja dalam kelompok mereka. Meskipun ia sudah menduga hal ini akan terjadi, tapi tetap saja rasanya mebyakitkan. Ia pergi ke perpustakaan dan memilih untuk bekerja sendiri, sambil mencari sumber daya untuk presentasi individunya.
Saat ia sedang fokus membaca di perpustakaan, teman sekelasnya, Gaurika datang menghampiri.
"Hei, Niswa, kok sendiri. Apa yang terjadi?" tanyanya
"Oh hai.. Kelompoknya sudah penuh jadi, aku memutuskan untuk mengerjakannya sendiri." jawab Niswa
"Itu tidak adil, tak masalah jika hanya menambah satu orang lagi. Ayo, bergabunglah dengan kelompok kami! Aku yakin mereka bisa nerima kamu." ajak Gaurika antusias. Mendengar ajakan itu dengan ragu-ragu Niswa bergabung dengan kelompok Gauri.
Anggota Kelompok itu awalnya merasa skeptis, mereka tidak menyangka bahwa Niswa mau bergabung dengan mereka tetapi Gauri meyakinkan mereka bahwa Niswa mampu diajak bekerja sama dia juga berbakat dan berkompeten.
"Baiklah, kita mau menerima Niswa disini. Ayo kerja sama untuk menyelesaikan tugas ini." ajak mereka Selama proses kerja kelompok, Niswa lebih banyak diam. Dia hanya bicara seperlunya, itu pun jika ditanya.
Dikarenakan waktunya tak cukup, maka sisa pengerjaannya akan dilakukan nanti sepulang sekolah di rumah Gauri. Niswa menghela napas pasrah, hari ini akan menjadi hari yang panjang baginya.
Pelajaran hari ini telah usai, Niswa menghampiri Gauri yang sedang memasukkan buku ke dalam tas. Hanya pada gadis itu dia berani berbicara.
"Gauri, boleh minta alamat rumah kamu?" tanya Niswa
"Buat apa? Kita barengan aja kesana nya" jawab Gauri
"Gak perlu, saya naik angkutan umum aja" sanggah Niswa