🍁II🍁

1.3K 96 9
                                        

Ketika dia tersenyum, bukannya membuat oranglain terpesona justru malah terheran-heran

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ketika dia tersenyum, bukannya membuat oranglain terpesona justru malah terheran-heran. Sebab seringkali memperlihatkan wajah serius dan datar, sehingga ketika tersenyum hal tersebut menjadi kejutan tersendiri bagi mereka.

Meski begitu, jangan pedulikan reaksi oranglain. Bukankah senyum bisa menjadi cara untuk menyembunyikan emosi yang sebenarnya, entah itu kesedihan atau ketidaknyamanan. Senyum juga dapat meningkatkan produksi hormon endorfin di otak, yang dapat memberikan perasaan senang dan meredakan rasa sakit.

Tetaplah tersenyum! karena kita tidak pernah tahu bahwa diluar sana mungkin ada seseorang yang selalu berharap melihat senyuman itu meski hanya dari kejauhan.

Melihat banyak pasang mata menatap ke arahnya, membuat Niswa berkeringat dingin. Dia lebih memilih terabaikan dibanding menjadi pusat perhatian. Ternyata tanpa ia sadari tadi, saat berbalik badan sang bendahara berteriak.

"DEMI APA CRYPTIC CUTIE SENYUM SAMA GUE!!!" Pekik sang bendahara mengalihkan atensi satu kelas.

Cryptic Cutie atau kecantikan yang misterius merupakan salahsatu julukan yang mereka sematkan pada Niswa.

Sesuai dengan julukannya, Niswa memang memiliki paras yang menawan namun tertutup dengan kepribadian yang misterius sehingga tidak mudah bagi mereka mendekatinya.

Ketukan pada pintu akhirnya mengalihkan perhatian mereka membuat Niswa menghela nafas lega, rupanya seorang guru memasuki kelas.

Pelajaran berlangsung selama beberapa jam hingga pada akhirnya bel tanda istirahat pertama berdentang.

Niswa memutuskan untuk pergi ke perpustakaan. Saat berjalan di koridor seorang diri, ya benar hanya dia yang sedirian disini berjalan diantara banyaknya manusia yang akan pergi ke kantin. Memang berharap dengan siapa? Dia kan tidak punya teman. Tapi tak masalah pada akhirnya hanya diri sendiri yang dapat diandalkan bukan?

Namun sepertinya sendiri menjadi masalah untuk saat ini, karena tepat beberapa meter didepannya segerombolan lelaki berjalan berlawanan arah dengannya.

Bagaimana ini? Apa ia harus memutar kembali langkahnya atau justru berjalan saja melewati segerombolan lelaki itu? Toh dia tidak mengenali mereka dan mereka juga tidak akan me-notice keberadaannya.

Tidak! Masalah tidak sesederhana itu. Dia tidak berani meski hanya melewati kumpulan lelaki itu. Jika dia berhenti sekarang dan menunggu lelaki itu melewatinya apa itu tidak terlihat aneh disaat mereka sudah jelas melihat dia tadinya berjalan?

Sungguh.. betapa sulitnya menghilangkan rasa takut akan penilaian oranglain terhadap kita. Berbagai macam dugaan hinggap dikepala tentang asumsi mereka yang belum tentu seperti yang kita terka.

Menarik nafas dalam, sedalam Samudera Pasifik. Mengepalkan tangan kuat, sekuat pukulan Paris dari Binjai. Meyakinkan diri bahwa dia hanya tinggal lewat dan selesai.

Namun begitu mengangkat kepala, kumpulan lelaki itu sedang mengobrol dan bercanda tawa bersama seorang lelaki yang ia yakini baru datang dari arah parkiran. Dari penampilannya, Niswa seperti mengenal lelaki itu. Dan benar saja dia lelaki yang duduk seorang diri di pojok seberang bangkunya. Entah siapa namanya tapi Niswa yakin lelaki itu satu kelas dengannya.

Mysterious IntrovertWhere stories live. Discover now