[51] KHANSA'S DESTINY

2.4K 346 1.2K
                                    

Vote dulu pren baru baca yaaa💐

KALIAN LAGI APA NIH GAIS?

KALIAN LEBIH SUKA CERITA LTJ ATAU KHANSA?

SIAP GAK MULAI BACA CHAPTER 51?

KEINGINAN KALIAN AKAN AKU KABULKAN SEDIKIT DEMI SEDIKIT YAA

Happy Reading!❤

***

Althar menghentikan mobilnya tepat melihat Khansa yang terduduk di halte rumah sakit. Taxi datang lalu membawa Khansa ke suatu tempat, tentu Althar mengikutinya dari belakang.

Danau, Khansa berjalan seorang diri dan terduduk di rerumputan hijau tua. "Ngapain Khansa ke danau?" Gumam Althar, ia berjinjit mengikuti Khansa.

Althar berdiri tak jauh di belakang Khansa, Althar hanya bisa memandangi punggung rapuh milik Khansa.

Dan di saat itulah, Althar mendengar semua keluh kesah Khansa. Kaget? Tentu. Tangannya mengepal kuat menahan amarah yang memggebu-gebu, "Jadi, keluarga Khansa begitu?"

"Penyakit apa yang dialamai kamu, Sa?" Althar menatap punggung Khansa dengan sayu, hatinya teriris mendengar perkataan Khansa yang ingin mati.

Ketika Khansa pergi ke rumahnya, Althar pun mengikutinya dan menjaga Khansa dari belakang memastikan agar Khansa bisa sampai rumah hingga selamat.

Saat ini, Althar terduduk di depan ruang UGD, di mana Khansa di larikan ke rumah sakit. Sungguh ia sangat panik, hatinya tidak bisa tenang sama sekali.

"Ya Allah, selamatkan Khansa.." Lirih Althar memijat pelipisnya yang sedikit pening.

Cklek

Pintu UGD mulai terbuka, cepat-cepat Althar langsung bangkit menghampiri sang dokter, "Bagaimana dok keadaan Khansa?" Tanya Althar, ia berharap keadaan Khansa baik.

"Pasien mengalami luka di kepalanya yang bocor, maka hal itu membuat pasien kekurangan darah dan harus segera di operasi. Golongan darah pasien A, di rumah sakit ini sedang tidak ada stock darah tersebut. Jadi mas harus secepatnya mencari golongan darah A untuk pasien."

Tubuh Althar seketika langsung lemas mendengarnya, tak sampai situ sang dokter pun kembali berucap, "Dan ada satu kabar buruk lagi, pasien mengalami leukimia, yaitu penyakit kanker darah stadium 2."

Lagi-lagi Althar di buat shock oleh perkataan dokter, "Jadi cara menanganinya bagaimana dok?" Althar mulai membuka suaranya.

"Pasien harus rajin kemoterapi, dan tadi saya sempat melihat ada bekas suntikan pada lengan pasien. Sepertinya ia telah kemoterapi sebelum kecelakaan menimpanya,"

Althar menghembuskan nafasnya kasar, "Terima kasih banyak dok, secepatnya saya akan mencari golongan darah untuk Khansa."

"Saya tunggu hingga lusa ya, jika lambat maka mas tahu sendiri apa yang akan terjadi pada pasien, saya permisi." Setelah mengatakan itu, dokter tersebut langsung melenggang pergi menjauhi Althar.

"Andai golongan darah saya sama sepertimu Khansa, saya rela mendonorkan demi kamu." Lirih Althar, perlahan Althar mulai membuka pintu ruangan Khansa.

Hatinya kembali berdenyut nyeri ketika melihat keadaan Khansa yang sangat mengenaskan dengan banyak alat-alat yang di pasang pada tubuh perempuan rapuh itu.

KHANSA'S DESTINY [END]Where stories live. Discover now