[05] KHANSA'S DESTINY

3K 198 6
                                    

Semenjak jam pelajaran berlangsung, Khansa hanya memikirkan kedua temannya, hari ini Gladys maupun Naomi tidak masuk kelas, bahkan dichat digrup saja tidak direspon keduanya.

Tidak mungkin kan mereka bolos bersamaan tanpa mengajak dirinya? Khansa berdecak kesal, ia langsung bangkit dari duduknya, membuat seluruh murid menatap dirinya, "Khansa, mau kemana?" Tanya Pak Edwar, selaku guru Antropologi.

Khansa berdehem, "Saya izin ke toilet sebentar pak,"

"Beneran?" Tanya pak Edwar menatap Khansa dengan mata menyipit.

Khansa mengangguk, "Beneran kok pak,"

"Ya sudah, silahkan. Ingat, kembali lagi ke kelas!"

"Baik pak," Setelah mengatakan itu, Khansa langsung bergegas keluar kelasnya.

Khansa berjalan melewati banyak kelas lain, ia menuju toilet. Bohong jika Khansa ingin membuang air ke toilet, dirinya hanya bosan di kelas.

Khansa memasuki toilet, ia ingin membenarkan sedikit khimarnya yang kusut akibat lecehan dimeja kelas.

"Gara-gara lo sih kita jadi telat! Mana baju gue bau lagi!"

"Iya-iya sorry, lagian lu ninggalin sih!"

"Kan gue cuma bercanda, mau gimana pun gue tetap jemput lo kok!"

"Gue kan kira lu beneran ninggalin gue ih!"

"Makanya gak usah suudzon dulu jadi orang, nih gara-gara lo dandan sejam kita telat! Makan tuh telat! Udah mah pakek acara boker segala lagi lu!"

"Astagfirulloh, Glad lu marah-marah mulu deh,"

"Heh, lu kan kristen. Napa lo istigfar, hah?! Ogeb!"

"Eh iya lupa, ya ampun.."

Khansa mendengar suara yang tidak asing didalam toilet, segera ia menghampiri toilet paling ujung, "EH, WOI?!" Kaget Khansa ketika melihat Gladys dan Naomi sedang menyikat lantai.

Lantas Gladys dan Naomi pun mendongak, mereka membelak melihat keberadaan Khansa, "Lo?!" Kaget Naomi menunjuk Khansa.

"Lo berdua? Kalian ngapain anjir disini? Mau jadi tukang bersihin wc?" Tanya Khansa bingung.

"Heh! Enak aja lo, kita tuh dihukum Sa. Gara-gara si Naomi telat dandan doang satu jam, nyesel gue nyamper tuh anak. Tahu gitu gue beneran tinggalin aja!" Kesal Gladys melirik Naomi dengan tajam.

Plak

Naomi memukul lengan Gladys, "Oh begitu ya lo?! Ini juga kan gara-gara lo yang bawa mobilnya kayak siput!" Protes Naomi tidak terima.

"Lo mau gue ngebut? Ngajak mati bareng lo?!"

"Kasihan Khansa toh kalau kita mati berdua, dia nggak ada teman cewek lagi dong," Sahut Gladys.

"Dih, gue masih bisa ya nyari teman cewek, banyak disini yang mau jadi bestod gue kok! Lu berdua nggak usah kegeeran ya nanti sakit," Ujar Khansa tertawa puas.

Naomi memutar bola matanya malas, "Terserah mbak Khansa aja deh,"

"Be the way, lu ngapain bisa di toilet, Sa?" Tanya Gladys.

"Gue bosen di kelas, makanya gue kesini cuma mau benerin kerudung aja sih,"

"Kusut bener kerudung lo, Sa." Ujar Naomi.

"Gue tiduran dimeja jadi kusut deh,"

"Ribet, mending nggak usah pakek kerudung Sa, si Gladys aja nggak pake," Ujar Naomi melirik Gladys.

KHANSA'S DESTINY [END]Where stories live. Discover now