[34] KHANSA'S DESTINY

2K 258 42
                                    

Hallo sorry jarang update, dan ini kayanya update terakhir karena mulai sibuk mau lebaran wkwkwk

Di lanjut abis lebaran gapapa kan update nya?

Jujur aku marah sama kalian, pengen banget aku update tapi vote sama komen kok nurun gais? Kecewa banget hehe...

Itu yang membuat aku malas untuk update, mengerti gais? So, ramaikan ya kalau udah baca minimal komen sama vote.

Komen 200 bisa? So semangat tembusinnya biar aku juga semangat buat ngetik!

Happy Reading!!!!

***

"Batha kamu ngapain?" Tanya Khansa ketika melihat Batha yang tengah menyapu halaman pesantren dengan wajah masamnya.

Batha mendongak ia tersenyum paksa, "Di hukum gue Sa,"

Meta Khansa menyipit menatap Batha penuh selidiki, "Pasti kamu habis buat kesalahan ya kan?"

Batha menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, "Iya Sa hehe, gue gak ikut salat dzuhur tadi," Jawabnya seraya cengengesan.

"Astagfirullah, terus lu sekarang udah salat dzuhur?"

Batha mengangguk, "Udah, dan sekarang gue di hukum sama si ustadz Runrun,"

Kening Khansa mengernyit bingung, "Ustadz Runrun?"

"Iya ustadz Runrun,"

"Perasaan disini nggak ada deh yang namanya ustadz Runrun,"

"Adaa,"

"BATHA!" Baik Batha maupun Khansa tergelonjak kaget mendengar suara teriakan yang melengking itu, "Nah Sa, itu orangnya!" Ujar Batha.

"Batha! Kamu ngapain? Selesaikan hukumanmu!!"

"Iya tadz iyaa--"

Ustadz Harun menunduk menghadap Khansa, "Assalamu'alaikum ning Khansa,"

"E-eh, wa'alaikum salam tadz,"

"Ini mah ustadz Harun anj*r, Runrun siapa coba," Gerutu Khansa dalam hati.

"Ning, ngapain di sini? Panas lho,"

Khansa tersentak kaget ia tersenyum tipis lalu membalas ucapan ustadz Harun, "Lagi keliling-keliling aja sih tadz, soalnya bosan banget di ndalem."

"Mau saya temani? Eh----astagfirullah, kita bukan mahram ning, maaf ya saya nggak bisa nemani. Nanti saja kalau sudah halal,"

Khansa berdehem, "Ya sudah aku pamit dulu ya ke ndalem, duluan tadz Bath, assalamu'alaikum,"

"Wa'alaikum salam," Kemudian Khansa langsung melenggang pergi menjauhi ustadz Harun dan Batha.

***

Baru saja Khansa ingin memasuki ke kamarnya, namun langkahnya terhenti karena suara nyaring itu, "KHANSA!" Sontak Khansa langsung membalikkan badannya di sana sudah ada nenek Dyah, kakek Usman, Rayna, Aurora, dan yang terakhir----Khanza.

KHANSA'S DESTINY [END]Where stories live. Discover now