[45] KHANSA'S DESTINY

2.1K 349 1.5K
                                    

Khansa menatap kearah jendela mobil seraya menikmati semilir angin, ia sengaja membuka sedikit jendela mobilnya.

"Althar, ini bukan jalan ke rumah gue," Khansa menatap Althar, "Emang," Jawab Althar dengan santainya tanpa mengalihkan pandangannya seraya menyetir mobil.

"Lo mau bawa gue kemana heh?! Lo mau nyulik gue ya?! Althar ih gue mau pulang, gue gak mau di culik sama om-om!" Teriak Khansa membuat Althar mendengus kesal, "Berarti saya om-om, hm?"

"Iya! Lo om-om tua," Cibir Khansa menatap Althar dengan sinis.

Althar menatap Khansa tak terima, "Enak aja, saya masih muda begini kamu bilang tua, Sa. Saya ganteng, cool, sopan, baik hati, banyak yang suka lho,"

"Dih, kepedean lo setingkat dewa. Buru antar gue balik, kalau lo gak mau antar gue balik mending turunin gue deh!"

"Kamu bisa diam tidak, Sa? Nanti pasti saya antar pulang, tapi tidak sekarang. Kamu sekarang ikut saya dulu,"

Alis Khansa naik keatas, "Kemana?"

"Nanti kamu juga tahu, Khansa."

***

Althar menghentikan mobilnya di pinggir jalan, "Ayok turun," Titah Althar menatap Khansa yang masih dengan keadaan bingung.

"Al, ngapain?" Tanya Khansa ketika Althar hendak keluar dari mobilnya, Setelah berhasil keluar mobil, Althar lalu membuka pintu mobil sebelahnya, "Silahkan turun nenek peri.."

Khansa membulatkan kedua matanya, ia refleks memukul lengan Althar, "Cantik-cantik gini lo katain nenek peri?!"

"Iya, kamu nenek peri di mata orang lain. Tapi di mata saya kamu bidadari," Ucapan Althar mampu membuat Khansa terdiam, Khansa mengalihkan pandangannya memegang kedua pipinya yang panas.

"Apaan sih! Gue nggak baper!" Dengus Khansa, ia langsung keluar dari mobil di ikuti oleh Althar di belakangnya.

"Nggak baper tapi pipinya kok merah," Cibir Althar mengikuti langkah Khansa.

Sontak Khansa menghentikan langkahnya membuat langkah Althar ikut terhenti, "Althar!! Dasar buaya!!" Althar tertawa puas melihat wajah Khansa yang memerah menahan amarahnya.

Khansa menatap lurus, di sana terdapat tempat bermain, banyak anak-anak yang bermain di sana membuat dirinya sontak ingin bergabung bersamanya.

Althar melihat apa yang Khansa pandangi kemudian ia tersenyum tipis, "Kamu mau ke sana?" Sontak Khansa membalikkan badannya menghadap Althar, "Boleh?" Althar mengangguk, "Ayok!"

Khansa menghampiri beberapa anak kecil yang sedang asik bermain bersama, kedatangan Khansa dan Althar tentu membuat anak-anak tersebut mengalihkan pandangannya.

Salah satu bocah lelaki dengan kulit putih itu berlari kecil menghampiri Khansa dan Althar dengan kedua tangannya yang membawa bola.

"Allo akak cantik!" Sapa bocah laki-laki itu dengan tersenyum lebar mempeelihatkan deretan gigi susunya.

Khansa menunduk ia menatap bocah laki-laki tersebut, "Hai, kamu lagi main apa?"

"Main bola kak ama teman-teman, akak cantik mau ikut main bola ndak?" Tanyanya dengan wajah polos, hal itu tentu membuat Khansa terkekeh kecil, "Bol--"

"Jangan, mending saya saja yang main! Ayo, lawan saya cil." Tantang Althar memotong ucapan Khansa membuat sang empu menatapnya sinis.

KHANSA'S DESTINY [END]Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ