[18] KHANSA'S DESTINY

1.9K 225 2
                                    

Bell pulang telah berbunyi 10 menit yang lalu, Khansa berdecak kesal ketika tidak melihat batang hidung mang Galang.

Ting!

Ponsel yang Khansa pegang kini berbunyi, pertanda ada pesan yang masuk.

Mang Galang

Non Sasa maaf, mobilnya mogok, ini mang Galang lagi di bengkel.
Non Sasa tunggu sebentar.

Oh, iya mang
Gak usah jemput, Sasa mau naek taxi aja

Khansa mematikan ponselnya, tidak mempedulikan balasan lagi, dirinya sudah sangat jengkel dengan mang Galang.

Khansa berdecak sebal, "Tahu gitu gue bawa motor,"

"Nak Khansa!"

Khansa menoleh ketika namanya disebut, wanita paruh baya yang baru saja keluar dari gerbang sekolah langsung berlari kecil menghampiri dirinya di halte.

Khansa tersentak, "Ibu Aisyah?"

"Iya nak, kamu lagi ngapain di sini?" Tanya bu Aisyah, yang merupakan guru Agama Islam.

"Lagi nunggu taxi bu,"

"Lho, kok kamu tumben nggak bawa motor Sa?"

Khansa menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, "Hehe, nggak apa-apa bu. Bosan soalnya," Jawab Khansa dengan cengirannya.

"Oh iya ibu nggak pulang bu?" Lanjut Khansa.

"Ini mau, ibu lagi nunggu anak ibu yang jemput,"

Khansa mengangguk, ia menawarkan bu Aisyah untuk duduk di halte bersamanya. Sesekali mereka mengobrol random dan bercanda ria.

Tin!

Suara itu seketika menghentikan obrolan Khansa dengan bu Aisyah, ternyata di depannya sudah ada sebuah mobil hitam, "Eh Al? Khansa itu anak ibu sudah jemput,"

"Oh iya bu? Ya udah, ibu hati-hati ya!"

"Kamu bareng aja sama ibu, ayo! Nanti anak ibu bakal antar kamu sampai rumah,"

Khansa menggeleng, "Nggak usah bu, Khansa nggak apa-apa, ibu duluan saja." Tolak Khansa.

"Tapi ini sudah mendung nak, sudah sore, kamu mau nunggu sampai kapan?"

Khansa terdiam, ia menatap langit, seketika jemari Khansa sudah terasa basah sedikit demi sedikit.

Tes.

Ya, benar saja. Hujan sudah turun, tanpa menunggu persetujuan dari Khansa, bu Aisyah dengan cepat langsung menarik lengan Khansa untuk memasuki mobilnya.

Sedangkan Khansa tersentak kaget, "Masuk nak, ini sudah hujan!"

Dengan pasrah Khansa langsung memasuki mobil lalu di susul oleh bu Aisyah, "Lama amat ma!" Gerutu pria muda didepannya ini.

Khansa mendongak, seketika kedua matanya membola ketika melihat pria yang dimaksud anak bu Aisyah, "A-althar?" Gumam Khansa.

Kening Althar mengernyit ketika melihat keberadaan gadis yang ia kenali, "Lho? Lo ngapain di sini Khansa?!" Kaget Althar.

KHANSA'S DESTINY [END]Onde histórias criam vida. Descubra agora