[14] KHANSA'S DESTINY

2K 191 7
                                    

Hallo, aku update.

Sorry aku jarang update hehe, aku update setiap hari jumat/sabtu aja, kalau selain hari itu aku update berarti aku lagi mood aja.

***

"Pulang, nanti lo sakit." Suara berat itu mulai terdengar ditelinga Khansa.

Khansa menoleh, mendapati Gavi yang berdiri dibelakangnya dengan tangan yang membawa payung melindungi tubuh dingin Khansa.

"G-gavi?" Lirih Khansa.

Gavi mulai berjongkok menyamakan tingginya dengan Khansa, "Nggak usah dipikirin, buat apa lo mikirin Gibran hm?"

Dengan cepat Khansa langsung menepiskan air matanya, "Lo ngapain disini Gav?" Tanya Khansa dengan suara sedikit serak.

"Nonton,"

"N-nonton? Nonton apa?"

"Drama lo sama Gibran."

Mata Khansa membola, "Apaan sih! Mending lo pergi sana, gue mau pulang!" Ujar Khansa mulai bangkit.

Gavi pun langsung mengikuti Khansa, ia mencekal lengan Khansa sebelum Khansa benar-benar pergi, "Hujan,"

"Gue tahu, gue gak buta!" Jawab Khansa dengan kesal.

"Pulang sama gue,"

Sebelah alis Khansa naik, "Harus sama lo?"

Gavi mengangguk, "Harus, ini udah malam nggak baik. Ayok pulang! Gue antar."

"Nggak bisa. Gue bawa motor, Gavi."

Gavi menghela nafas pasrah, "Ya udah, ikut gue sebentar!" Tanpa aba-aba, Gavi langsung menarik lengan Khansa.

Tepat di hadapan motor sport milik Gavi, ia langsung mengeluarkan jas hujan dengan warna hitam, "Pakek," Ujar Gavi seraya memberikan jas hujannya pada Khansa.

Kening Khansa mengernyit bingung, "Buat gue?"

"Iyalah, pakek."

"Nggak usah, baju gue udah basah semua Gav." Tolak Khansa.

"Nurut Khansa, lo nggak lihat bentuk tubuh lo?" Tanya Gavi dengan muka datarnya.

Seketika Khansa langsung melihat kearah tubuhnya yang sudah membentuk akibat air hujan, baju pun tipis.

"E-eh, ya udah deh.." Pasrah Khansa, ia langsung menerima jas hujan milik Gavi.

"Terus lo nya sih gimana Gav? Nggak mungkin kan lo bawa payung di motor?" Tanya Khansa.

"Gampang, gue pakek jaket."

"O-oh, okey!"

"Lo duluan, gue nyusul dari belakang." Titah Gavi lalu dibalas anggukan kepala oleh Khansa.

Setelah itu Khansa langsung memakai jas hujan milik Gavi sedangkan Gavi menyimpan payungnya pada jok motor, lalu mereka sama-sama menaiki motornya masing-masing, mereka mulai menjalankan motornya.

KHANSA'S DESTINY [END]Where stories live. Discover now