26

12.7K 740 50
                                    


Part ini panjang berisi 1900 kata harap santai saat membacanya🌕

Keknya ceritanya bakal segera aku selesaiin, mungkin gak bakal nyentuh 40 bab, author udah bosen wkwk😭 bingung juga mau kemana ceritanya ini lari.

Tapi, tetep mau bilang makasih banyak-banyak yang udah setia menunggu dan mendukung cerita author❤️

Big hug❤️

***

"Nona Olivia kelelahan, Tuan. Ia juga mengalami dehidrasi dan stress. Tolong jangan memberi beban banyak pada pikirannya. Terlihat sekali Nona kekurangan waktu tidurnya dan nutrisinya. Saya akan meresepkan vitamin dan obat untuk Nona Olivia. Saya pamit, Tuan." Pamit dokter tersebut.

Alden mengangguk, ia melangkah menuju dapur untuk meminta maid memasak makanan. Tak berselang lama pria itu kembali naik ke kamar dengan membawa nampan berisi makanan.

Ia masuk tanpa mengetuk pintu dan mendapati ranjang yang kosong. Namun, ia mendengar bunyi gemericik di dalam kamar mandi.

Alden meletakkan nampan di nakas lalu ia duduk di ranjang menunggu Olivia.

Wanita itu keluar, lalu menatap Alden dengan malas. Ia memilih duduk di sebelah Alden. Tubuhnya lemas, ia tak memiliki tenaga untuk berdebat lagi dengan Alden.

Alden meraih kembali makanan tadi lalu menyendok makanan tersebut untuk Olivia. Olivia membuka mulut dan memakan makanan pemberian Alden tanpa penolakan, membuat pria itu sedikit tertegun. Hal itu terus berulang hingga makanan habis, lalu beralih memberikan minum dan vitamin dari dokter.

Olivia memilih diam lalu kembali menidurkan tubuhnya mengacuhkan Alden. Ia menarik selimut mengabaikan pria yanga sejak tadi menatapnya.

"Olivia ...." Panggil Alden.

Namun tak ada sahutan, wanita itu memilih acuh dan tuli.

"Olivia, aku ..."

"Aku capek, Kak. Bisa nanti lagi kita bahas hal ini," keluh Olivia.

Alden mengangguk lalu memilih pergi keluar dari kamar membiarkan Olivia istirahat.

Saat mendengar pintu terkunci, Olivia segera terduduk, ia mendengus keras mengumpat pada Alden.

"Brengsek, gue harus berakting menjadi lemah agar pria itu terus merasa bersalah," gerutu Olivia. Jika kalian pikir hal tadi sungguh ia bisa menjawab ia dan tidak. Ia mengutarakan semua sakit hatinya dan menangis untuk menarik simpati, sedangkan untuk pingsan tadi ia bohong. Namun beruntungnya ia bisa mengelabuhi dokter tadi dengan mengarang semua kisah pilu dan membuat dokter iba dan mendiaknosa dirinya terkena stress berlebih.


***


Sementara itu, Elios tengah kalang kabut mencari Olivia. Bahkan ponsel wanita itu berada di rumah. Elios memilih memasuki mobilnya kembali lalu melajukan mobilnya menuju markas Poseidon.

Ia masih membawa ponsel Olivia, mungkin saja wanita itu akan mengontaknya dari ponsel itu.

Memasuki markas yang belum terlalu ramai, biasanya akan ramai ketiak menjelang sore dan malam. Elios duduk disebelah Naraka yang tengah bermain ponselnya, apalagi jika bukan bertukar pesan dengan Linka.

Psychopath ObsessionWhere stories live. Discover now