11

39.4K 1.2K 45
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kamu suka?" Tanya Alden mengusap bahu Olivia, mereka berapa di ruang ganti salah satu butik

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kamu suka?" Tanya Alden mengusap bahu Olivia, mereka berapa di ruang ganti salah satu butik. Alden yang mengajaknya kemari dengan tujuan mencari sebuah pakaian.

Olivia menggeleng, ia tak suka dengan model imut dari dress yang dikenakannya sekarang. Ia lebih menyukai dress yang berbau dewasa sehingga dirinya terlihat dominan dan elegan.

Alden mengernyit, "Bukankah ini kesukaanmu dan yang biasa kamu pakai, dress yang modelnya memberi kesan imut?"

Guratan di dahi Olivia bertambah dalam, bukankah Alden sudah mengetahui ia menyukai dress dewasa? Siapa yang menjadi bayangannya.

Olivia berbalik memicing, bahunya kini tinggallah sebuah goresan, ia menatap Alden yang masih menatapnya dengan memuja. Ia suka pandangan memuja itu namun jika dalam otaknya bukan dirinya ia akan sangat membenci hal itu.

"Kamu lupa? Aku sukanya dress yang memberi kesan berani, Kak." Tekan Olivia yang mulai kesal.

"Ah, maafkan aku, aku melupakkannya sayang, aku hanya ingin melihatmu memakai baju ini, mau kan? Kamu kelihatan cocok dengan pakaian ini." Alden mengusap bahu Olivia kembali, ia meredam amarah yang semula akan tersulut oleh kekasihnya.

Olivia memilih mengalah sekali ini saja, ia akan menyenangkan Alden. Semenjak malam itu ia memang menjadi lebih penurut dan menggunakan bahasa aku kamu agar Alden tak menggila lagi.

"Oke, kali ini aja."

Alden tersenyum senang, ia mengusap kepala Olivia lalu mengecupnya.

"Ini baru gadisku, aku tunggu di luar atau mau aku yang menggantikan bajumu, hmm?" Goda Alden.

Plak.

Olivia memukul gemas lengan Alden, ia melotot garang melihat tampang yang penuh godaan iman dari pria dewasa itu.

"Jangan aneh-aneh di luar rumah!"

"Berarti kalo di dalam rumah boleh, kan." Alden menaik turunkan alisnya semakin senang saat melihat wajah Olivia yang merah.

"Boleh, boleh kena pukul kepalanya sampai lepas." Pelotot Olivia, ia mendorong badan Alden agar keluar dari ruang ganti.

Alden terkekeh lalu berjalan keluar menunggu Olivia, saat duduk kekehannya terhenti, matanya menggelap menatap tepat pada ruang ganti Olivia.

Psychopath ObsessionWhere stories live. Discover now