25

13.8K 905 128
                                    

"I have a nice bed, can we break it?" Bisik Olivia, lalu mencium kembali bibir Elios.

Elios menatap Olivia dengan teduh, ia menggelengkan kepalanya. Tangannya menangkup wajah Olivia lalu memberi kecupan lama pada dahi Olivia.

"No, babe. Gue gak bisa lakuin hal lebih selama di hati lo dan tubuh lo masih milik pria lain." Elios mengabaikan kabut gairah miliknya, ia menarik Olivia lalu memeluknya dengan erat untuk meredam rasa panas tubuhnya. Prinsip Elios adalah ia tak akan melakukan hubungan lebih jauh dari ciuman dan mungkin make out selama perempuan tersebut masih berstatus milik Alden.

Meski kemarin ia mengatakan tak ada salahnya dengan mereka yang saling menginginkan, namun egonya tak bisa bohong, jika ia tak akan terima jika tubuh wanitanya masih terstempel pria lain.

Olivia mengangguk dan membalas pelukan Elios. Ah, ia bahkan malu mengajak Elios menikmati gairah bersama dan melupakan jika hubungannya dengan Alden masih belum bisa terselesaikan.

"Sorry, Elios. Gue emang bodoh dan mudahnya nyerahin diri kesiapapun." Olivia bergumam dengan sendu.

"Lo gak bodoh, hanya waktu yang gak tepat untuk kita." Elios kembali memberi kecupan pada kepala Olivia. Olivia hanya terlalu naif menikmati tipu daya pria lain.

"Lari ke gue, kalau hubungan lo udah selesai dan ayo kita buat pengalaman yang panas di atas ranjang," bisik Elios dengan nada rendahnya.

***

Tengah malam, didalam kamar milik seorang wanita yang sedang terlelap. Ruangan yang sepi itu, tanpa disadari ada sosok bayangan hitam yang menghampiri ranjang wanita itu. Langkahnya yang tak menimbulkan suara mempermudah jalan untuk bergerak semakin mendekat.

Sebuah jarum menembus kulit lengan wanita itu, siapa lagi pelakunya jika bukan sosok bertubuh besar disamping ranjang.

Nafas yang semula agak tersengal karna kulit yang tertusuk jarum tersebut kini kembali tenang dan bertambah nyenyak.

Setelah selesai, ia membuang asal suntikan tersebut. Tubuhnya mencondong lalu meraih wanita yang semakin terjatuh ke alam mimpi.

"Sudah cukup bermain-mainnya, sayang. Mari kembali pulang ke rumah," bisik sosok itu, lalu melangkah meninggalkan rumah kekasihnya.

Alden, ia menculik atau lebih tepatnya membawa pulang kembali sosok kekasihnya.

Memasukan tubuh Olivia ke dalam mobil, kemudian ia ikut masuk ke kursi kemudi. Di tengah malam ia mengendarai mobil meninggalkan lingkungan rumah Olivia.

"Milikku akan selalu jadi milikku. Tak ada siapapun yang boleh memilikimu Olivia."

Mobil hitam itu melaju menembus malam yang sunyi, tujuannya utamanya membawa Olivia kembali ke rumah dengan proteksi yang lebih banyak.

Pria itu keluar dengan Olivia yang kembali dalam gendongannya, ia memasuki mansion yang sekarang sudah bertambah banyak pria berbadan besar.

Alden meletakkan Olivia pada ranjang mereka. Tak lupa ia mengunci pintu kamar tersebut, lalu ikut merebahkan tubuhnya disebelah Olivia.

"I miss you, Olivia."

***

Hari berganti pagi, netra coklat wanita itu mulai mengerjap. Kepalanya terasa sangat pusing, ia bahkan harus memijit pelipisnya untuk menyingkirkan rasa pening.

Psychopath ObsessionOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz