Reon Or Kareon || END

•Reon Or Kareon 30•

Annyeonghaseyo/
Halo gegs.

Boleh kasih vote nya dulu?

°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°
°

"Jangan terlalu membenci seseorang walaupun dia melakukan kesalahan, bagaimanapun dia tetaplah manusia"

_Moonbin_

Happy Reading

"Sosok yang gue tablak bebelapa bulan lalu nggak mungkin kan kalau..."

"Kaleon," gumam Reon yang tampak berfikir mengenai masa lalunya.

"Nggak, pasti nggak mungkin, kan? Tapi, kenapa milip? Tapi, bukannya dihari itu Kaleon meninggal tapi bukan dengan cara ditabrak melainkan jatuh di kamal mandi?"

"Itu aku, kau tau aku sengaja melakukan nya. Aku hanya ingin mengucapkan terimakasih Reon, saudara kembarku sekarang aku sudah bahagia karena ada Mommy dan Om disini."

Reon tersentak mendengar suara tersebut, "Maksud lo apa blengsek!" desis Reon. Tidak ada lagi sahutan yang terdengar.

Keheningan tercipta beberapa saat, "Jadi, saat Kaleon pingsan di kamal mandi jiwa nya udah nggak ada, dan malah pelgi ngebuat gue kecelakaan?" gumam Reon dengan raut wajah tak percaya.

"Dan disaat gue kecelakaan bukannya gue sempat dilumah sakit bebelapa hali?"

"Apa kalena pembunuh sialan itu yang udah bunuh laga gue sehingga gue masuk kelaga Kaleon?" ujar Reon sambil mengingat-ingat kejadian yang dirinya alami beberapa bulan lalu.

"Iya, benal gue kecelakaan tanggal berapa, ya? Kok nggak ingat?"

"Gotcha, 10 Juni 2022 di jln ****"

"Jadi sebelumnya Kaleon udah pingsan selama tiga hali atau lebih? Dan selama itulah Kaleon langsung membunuh gue dalam tanda kutip?"

"Waah, kenapa selama ini gue nggak kepikilan, ya?"

"Okey, hanya satu yang halus gue selidiki!"

"Siapa pembunuh laga gue."

"Apa motif nya, dan kalena apa?"

"Tapi jika dipikil-pikil gue dulu nggak punya musuh kecuali Zeegent itupun kalena adu domba sekelompok manusia sialan itu, apa sebelumnya gue ada buat kesalahan?"

•••

Disebuah tempat terdapat dua orang pemuda yang tampak berargumen.

"Gue nggak mau tau jangan sampai hal ini bocor sama siapa pun, atau lo akan kena akibatnya," ujar seorang pemuda kepada sosok yang berada didepannya.

"Gue nggak jamin, karena beberapa hari ini gue sering merasa sering diawasi," balas pemuda lainnya.

"Lo nggak mau kan kalau dia akan mati ditangan gue?" ancam pemuda tersebut yang sontak saja membuat pemuda yang berada didepannya tertegun sejenak.