BAB 4 Aluka Latashabirupa

Start from the beginning
                                    

"Cepet jadian ya, kalau bisa langsung tunangan aja." Imbuh Renatha dan tersenyum ke arah anaknya. 

Semoga itu akan menjadi kenyataan jika Tuhan izinkan-batin Senja. 

Flashback Off

Kini Senja telah sampai di kelasnya. Dia menaruh tasnya dan berniat akan ke kamar mandi. Hendak melangkahkan kakinya, cekalan di pergelangan tangannya menghentikannya.

"Nja, lo kenal Fajar?" Tanya Dania menyelidik karena beberapa hari lalu Dania melihat Fajar membonceng Senja. Senja kaget akan pertanyaan Dania, bagaimana Dania bisa kenal dengan Fajar.

"I-iya gue kenal sama dia. Kenapa?" Jawab Senja jujur.

"Gue suka sama Fajar Nja, lo bantu gue deket sama dia ya?"

Deg! Pernyataan Dania sontak membuat Senja terkejut. Bagaimana mungkin Senja membantu Dania jika orang yang disukai Dania merupakan orang yang selama ini Senja cintai?

"Maaf, tapi gue gabisa." Ucap Senja.

"Kenapa Nja? Kenapa gabisa? Lo temennya Fajar dan lo deket sama dia, lo pasti bisa bikin gue lebih deket sama Fajar Nja. Lo temen gue kan?"

"Maaf, tapi gue emang gabisa."

"Ayolah Nja, bantuin gue plis!" Ucap Dania memohon.

"Gue bisa bantu lo apapun Dan, tapi engga untuk satu ini, karena ini masalah hati dan cuma Fajar yang bisa nentuin pilihannya, gue gamau terlibat." Ujar Senja tanpa memberitahukan apa yang sebenarnya.

Sakit rasanya saat mendengar permintaan Dania. Senja akhirnya memilih untuk keluar kelas, baru beberapa langkah ia berjalan ucapan Dania membuat Senja berhenti.

"Kenapa Nja? Kenapa lo gamau bantuin gue? Lo juga suka kan sama Fajar?" Pertanyaan Dania membuat Senja terdiam.

"Oke kalau lo gamau bantuin gue, gue bakal lakuin segala cara buat dapetin hatinya Fajar sebelum lo Nja, bahkan kalau harus ngorbanin nyawa orang, dan orang itu elo!" Geram Dania sembari mengepalkan kedua tangannya. Senja melangkahkan kakinya mendekati Dania.

Plakk!!!

Satu tamparan keras mendarat di pipi Dania, Senja menamparnya. "Sadar sama ucapan lo!" Dania meraba  pipinya yang terasa panas.

Dania terkekeh, "Kenapa lo marah? Apa bener kata gue kalau lo juga suka sama dia? Karena itu lo gamau bantuin gue."

"Kalau iya gue suka sama Fajar, kenapa? Gaada urusannya juga sama lo."

"Kenapa ga lo perjuangin kalo lo suka?"

"Buat apa gue harus tunjukin itu semua ke lo? Gaada gunanya." Dania tersenyum menatap Senja di hadapannya.

Pengecut! Dania akui Senja hebat dalam menyembunyikan perasaan, kita lihat akan selama apalagi Senja bisa melakukannya.

"Kita sama-sama suka sama orang yang sama. Gue punya sesuatu yang menarik. Kita taruhan, siapa yang dapetin Fajar duluan dia yang menang, dan kalau gue menang lo harus jauhin Fajar, dan kalau gue kalah lo bebas mau lakuin apapun yang lo mau."

Senja menggeram, ia mengepalkan kedua tangannya. Fajar bukanlah barang yang bisa dijadikan bahan taruhan, dan Senja tidak akan pernah sudi melakukan hal sekonyol itu untuk merusak pertemanannya dengan Fajar.

"Kenapa diem? Lo ga sanggup atau emang lo udah nyerah sebelum memulai?" Dania tersenyum meremehkan. Senja semakin dibuat emosi terhadap perkataan Dania.

"Sampai kapanpun gue ga akan pernah terima tantangan dari lo." Ucap Senja dengan penuh penekanan. Dania tertawa dan itu membuat Senja mengernyitkan dahinya.

"Senja, Senja, Bilang aja lo takut kalah kan sama gue? Lo takut kalah bersaing sama gue, dan ya lo pastinya bakal takut kehilangan Fajar yang lo sayang itu."

"Gue bukan perempuan murahan seperti lo, yang bisa dengan rendahnya halalin semua cara buat dapetin hati seseorang." Sarkas Senja berusaha setenang mungkin menghadapi Dania, walau Senja sendiri tahu ucapannya barusan akan memancing emosi Dania.

Dania mengepalkan kedua tangannya. "Murahan kata lo? Kalo gue murahan, lo sendiri apa? Lo sendiri bahkan ga berani ngungkapin perasaan lo sampai sekarang!"

"Gue punya alasan!"

"Alasan?" Dania tertawa sumbang mendengarnya. "Alasan kalau lo emang takut gabisa milikin Fajar kan? Pengecut. Ubah nama lo jadi, Senja si gadis pengecut!" Ucap Dania dengan nada penuh penekanan di akhir kalimat.

"Gue pastiin Fajar akan ada di tangan gue, dan gue yang akan jadi pasangan Fajar." Ujar Dania.

Tanpa disangka, dibalik perdebatan mereka ada seseorang yang sedari tadi memperhatikannya.

Senja terbawa emosi mendengarnya, hendak membalas tetapi tepukan di pundaknya menghentikannya.

"Udah Nja, jangan diladenin orang kaya gitu." Ujar Aluka pada Senja yang entah sejak kapan sudah berada di belakang Senja.

Dania tersenyum lalu membisikkan sesuatu tepat di telinga Senja. "Inget perkataan gue dan gue ga main-main!" lalu pergi meninggalkan mereka.

"Udah ya Nja, sekarang lo duduk dulu, ucapan mak lampir gausah didengerin. Nih minum," Ucap Aluka sembari menyodorkan sebotol air mineral pada Senja.

"Gue takut Al, gue takut pertemanan gue sama Fajar akan rusak gegara ini."

"Iyah, gue tahu perasaan lo Nja. Tapi gue pastiin siapapun gabakalan bisa gangguin lo sama Fajar, gue akan selalu ada di sini sama lo." Ucap Aluka menenangkan.

Senja menoleh menatap Aluka yang kini duduk di sampingnya. "Al gue boleh peluk lo?" Tanya Senja yang diangguki oleh Aluka. Tanpa aba-aba, Senja langsung memeluk Aluka. Setelah dirasa cukup, Senja melepaskannya.

"Senja Daisy Celestia dan Aditya Fajar Althairo, gue yakin ga akan ada yang bisa misahin kalian kecuali maut." Ucapan Aluka membuat Senja tersenyum, setidaknya itu membuat hati Senja sedikit tenang.

Senja baru menyadari jika Aluka datang tiba-tiba setelah beberapa hari tidak masuk sekolah tanpa keterangan.

"Al lo kemana aja? I-ini kening lo kenapa diperban? Ini pipi lo juga sedikit lebam, Lo sakit?" Tanya Senja menatap khawatir.

"Gue ada urusan belakangan ini Nja, lo gausah khawatir gue gapapa, ini kemarin cuma jatuh aja bentar lagi juga sembuh." Maaf gue terpaksa bohong sama lo, Nja- batin Aluka.

Senja menghela nafas lega saat mendengar penuturan Aluka. Senja kira Aluka kenapa-kenapa.

"Nja!" Panggil Aluka.

"Gue pengen ngomong sesuatu." Ucap Aluka menatap Senja serius. Senja mengernyitkan dahinya.

"Ngomong aja Al,"

Aluka berdiri dari tempatnya. Aluka menarik nafas dalam-dalam sebelum ia mengatakan sesuatu dengan lantang membuat Senja tersenyum mendengarnya.

"GUE ALUKA LATASHABIRUPA, HARI INI MENYATAKAN RESMI JADI SAHABAT SENJA DAISY CELESTIA, GUE BERJANJI GA AKAN NINGGALIN DIA DAN SELALU ADA BUAT DIA SAMPAI AKHIR HAYAT GUE! GUE SIAP NERIMA KONSEKUENSI APAPUN JIKA GUE MELANGGAR JANJI GUE SENDIRI!"

****

SEJAJAR Where stories live. Discover now