Arlevan Shenna [23]

15.6K 423 31
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


-
-
-
-
-
-
-

Shenna menuruni sebuah taxi yang ia pesan melewati aplikasi online. Terlihat dari pinggir jalan seberang terdapat bengkel motor yang tak terlalu ramai. Kepalanya menoleh ke kanan dan kiri guna melihat kendaraan yang melintas di jalan karena ia akan menyebrang. Merasa jalanan sudah sepi, Shenna berjalan ke arah bengkel tersebut.

Kepalanya celingak-celinguk mencari keberadaan seseorang yang ia cari. Senyumannya terbit ketika mendapati Arlevan dengan baju bengkelnya yang kotor terkena oli.

"Kak Ar."

Arlevan yang tadinya tengah membereskan peralatan bengkel itu terkejut saat melihat kekasihnya datang. Darimana gadis itu tau tempat kerjanya? Ah iya lupa jika Abang Shenna adalah sahabatnya.

"Kamu kesini sendirian?" Tanya Arlevan

Shenna menoleh ke kanan ke kiri lalu kembali menatap Arlevan, "Kakak lihat ada yang sama aku?  Engga kan. Jelas aku sendiri."

Arlevan terkekeh, "Kenapa ga pulang dulu terus ganti baju? Ga takut kotor seragamnya? Kan besok masih di pakai."

Shenna menggeleng, " Gapapa, Shenna pengen cepet-cepet ketemu kakak. Karena sudah kangen sekali tauuu."

Arlevan mengacak-acak puncak rambut gadisnya dengan gemas, "Yauda sebentar ya kakak balikin alat-alatnya dulu. Kamu duduk di bangku sana dulu gih."

Shenna mengangguk dan menuruti perkataan Arlevan untuk duduk di bangku yang tersedia di sana. Paper bag yang isinya makanan itu ia letakkan di sampingnya sambil menunggu Arlevan kembali. Tak lama kemudian lelaki itu kembali dengan melepas wearpack dan menyisakan kaos hitamnya.

Kecupan terasa di kening Shenna, gadis itu tersenyum malu sambil memukul dada Arlevan, "Ish apasih, malu tau."

"Oh jadi ga mau kakak cium?"

"Dih ya mau, tapikan belum terbiasa aja ih. Lagi dong."

"Heh."

Keduanya langsung tertawa. Tangan Shenna terulur membersihkan sisa oli yang berada di pipi kekasihnya itu, tiba-tiba air matanya luruh begitu saja. Entah, ia tak tega melihat Arlevan seperti ini. Arlevan yang biasanya ia lihat selalu bersih dan terawat, sekarang malah kotor terkena bekas oli tak lupa rambutnya yang mulai memanjang.

"Kebiasaan banget pacar kakak ini." Tangan Arlevan yang sebelumnya sudah ia cuci itu terulur mengusap pipi gadisnya menghilangkan bekas air mata itu.

"Shenna engga tega liat kakak kaya gini."

"Ssstt sayang, kakak gapapa. Hitung-hitung kakak mau hidup mandiri." Ucap Arlevan dengan senyuman.

"Kenapa kakak ga baikan aja sama papa? Shenna beneran ga tega tau kak."

The Universe's Plan || Teenage Romance Where stories live. Discover now