Arlevan Shenna [22]

16K 439 23
                                    

-------

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


-
-
-
-
-
-
-

Kini gadis dengan kuciran kuda di bagian kanan kiri tengah berada di depan cermin sambil memoleskan make up tipisnya. Bibirnya tak henti-hentinya tersenyum mengingat ia akan bertemu sang kekasih. Setelah Arlevan mengiriminya lokasi, Shenna langsung bersiap-siap untuk menemui sang kekasih. Pintu kamar terbuka menampilkan Bima dengan muka kusutnya. Tak lupa bekas kebiruan yang masih tersisa di muka tampannya itu

"Kemana Lo? Main mulu perasaan." Tanya Bima

"Rahasia." Jawab Shenna singkat.

"Cih bocil sok-sokan rahasia. BUNDA SHENNA MAU OPEN BO."

Shenna memelototkan matanya lalu melempar sebuah bantal sehingga mengenai Bima. Sang empu meringis karena bantal tersebut mengenai sudut kepalanya yang masih membiru.

"Sshh sakit bego." Desis Bima

"Salah siapa nyari ribut? Udah ah princess mau berangkat."

Shenna berdiri dan menyemprotkan parfum ke badannya. Tak lupa ia mengambil tas selempang berwarna putihnya lalu mengisinya dengan hp dan dompet. Kakinya melangkah keluar kamar meninggalkan Bima yang masih memberengut kesal. Mimpi apa Bima sampai memiliki adek Dajjal seperti Shenna?

Setelah mendapatkan izin dari sang bunda, Shenna membuka hpnya dan memesan taxi online. Tak menunggu lama taxi yang ia pesan datang.

Sampailah gadis itu di lokasi yang Arlevan kirimkan tadi. Bangunan tinggi yang memiliki banyak jendela dan balkon. Shenna tau ini adalah sebuah apartment. Apakah kekasihnya tinggal di apartemen? Mendadak ia teringat dengan cerita wattpadnya yang baru saja ia baca. Seorang gadis yang memiliki pacar dan mereka berada di apartemen berdua tiba-tiba melakukan hal-hal yang tak seharusnya mereka lakukan. Telapak tangannya langsung ia kipas-kipas ke atas menghilangkan pikiran negatifnya yang tiba-tiba muncul itu.

"Ck apalah otak suci gue terkontaminasi wattpad."

Langkah kaki Shenna terhenti kala mendengar suara yang memanggilnya. Sontak ia menoleh dan mendapati Arlevan yang berlari-lari kecil menghampirinya. Senyuman di bibirnya terbit, langsung saja Shenna menubruk badan Arlevan dan memeluknya dengan erat melepas kerinduan selama beberapa hari ini.

"Shenna kangen kakak."

Arlevan tersenyum dan membalas pelukan dari gadisnya itu, "Kakak juga. Masuk yuk."

Shenna menarik baju Arlevan bagian bawah guna menghentikan langkah lelaki itu. Arlevan mengernyitkan dahinya bingung.

"Sebentar kak, kita masuk ke apartemen?"

Arlevan mengangguk, "Iya sayang, apartemen milik kakak."

"Berdua doang?" Arlevan mengangguk lagi

"Beneran? Gamau deh."

The Universe's Plan || Teenage Romance Where stories live. Discover now