Arlevan Shenna [8]

12.8K 307 0
                                    

------

Hoppsan! Denna bild följer inte våra riktliner för innehåll. Försök att ta bort den eller ladda upp en annan bild för att fortsätta.


-
-
-
-
-
-

Suasana pagi hari ini sedikit mendung, membuat putri tidur yang tengah bergelung dengan selimutnya itu tak bangun-bangun padahal jam sudah menunjukkan pukul 07.00. Bibirnya senyum-senyum sendiri dengan mata terpejam menandakan ia tengah bermimpi indah.


Seorang wanita paruh baya dengan membawa kemoceng menatap garang putri semata wayangnya itu yang ternyata belum juga bangun.

"SHENNA BANGUN."

Gadis yang diteriaki itu tetap tidak bergerak, membuat sang mama murka. Akhirnya kemonceng berbulu itu mendarat tepat diatas muka putri tidur.

"HAH HACHIM." seketika putri tidur itu membuka matanya merasakan hidungnya yang sangat gatal. Matanya menatap sang mama yang berkecak pinggang menatapnya dengan garang.

"Kamu ini ga sekolah? Lihat udah jam berapa? Dari tadi mama bangunin ga nyaut-nyaut."

Mata Shenna terbuka lebar lalu melirik jam dinding yang berada diatas pintu. Gadis itu langsung beranjak dari kasur dan berlari terbirit-birit ke arah kamar mandi.

Rina menggelengkan kepalanya melihat tingkat anaknya itu, tak habis pikir bisa-bisanya bangun kesiangan padahal sudah memiliki jam alarm yang bunyinya sampai bisa terdengar oleh seisi rumah.

Shenna mengambil sepatu sneaker nya lalu keluar dari rumah sambil berteriak, "MAH SHENNA BERANGKAT."

"Pak Trisno, ayo berangkat sekarang." Ajak Shenna sambil terburu-buru memasuki mobil.

Pak Trisno yang bekerja sebagai sopir di keluarga Shenna itu tampak heran, ia pikir anak majikannya ini tak sekolah, karena jam sudah menunjukkan hampir pukul setengah delapan.

"Saya kira non Shenna tidak sekolah." Ucap Pak Triano sambil menyalakan mobil.

"Kesingan pak, ayo cepet pak."

****

Lagi-lagi Shenna dipanggil untuk disuruh ke ruang OSIS. Bibirnya mengerucut, bisa-bisanya abangnya tidak membangunkannya dan malah meninggalkannya. Awas saja, jika ia bertemu dengan abangnya itu, ia akan memukul kepalanya.

"Buruan masuk, awas Lo kena semprot sama Ketos." Ucap Vito.

Shenna mencibir, memang tak ada takut-takutnya Shenna dengan kakak kelasnya ini.

Tok tok tok

Pintu ruangan terbuka, menampilkan lelaki dengan seragam yang lengkap melekat di tubuhnya. Bibir Shenna tersenyum lebar, ia melangkahkan kakinya mendekati pacarnya itu, lalu duduk tepat disampingnya. Untung ruangan Arlevan sepi, jadi Shenna bisa leluasa mendekati kekasihnya.

The Universe's Plan || Teenage Romance Där berättelser lever. Upptäck nu