Arlevan Shenna [6]

14K 331 1
                                    

Shenna berdecak kesal lalu memasuki kelasnya dengan mood yang sangat buruk

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Shenna berdecak kesal lalu memasuki kelasnya dengan mood yang sangat buruk. Ia jadi kesal dengan Arlevan, pantas sana lelaki itu menyuruhnya untuk pergi ke kelasnya, ternyata memang ada si centil Anggi.

Freeya tau apa yang dirasakan Sabahatnya ini. Usapan dari Freeya mengangetkan Shenna yang tengah menelungkupkan kepalanya di meja.

"Udah gausah di dengerin, lagian juga Lo yang sekarang jadi pacarnya Arlevan."

"Ya tetep aja fre, gue iri liat Kak Anggi bisa deket terus sama Kak Ar. Sedangkan gue? Harus sembunyi-sembunyi dulu biar bisa berduaan"

Freeya menghela nafasnya, "ya itu resikonya pacaran sama orang famous, apalagi pacar Lo ketua OSIS + ganteng lagi."

Tak lama kemudian guru kelas memasuki ruangan, dan pembelajaran pada pagi ini pun di mulai. Shenna mengeluarkan buku-buku yang ada di dalam tasnya tetap dengan mood yang sangat tidak baik.

Arlevan memasuki kelasnya dan mendapati kedua sahabatnya yang tengah bercengkrama di bangku paling belakang. Jam memang sudah memasuki waktu pembelajaran, tetapi guru kelas belum datang.

"Ar, ntar malem nongkrong?"

"Markas?" Tanya Arlevan

Vito mengangguk, "Gua juga ajak Bima buat gabung sama Ravejor. Ga masalah kan?"

Arlevan mengangguk, "emang udah seharusnya dia gabung."

Bima tersenyum tipis mendengar jawaban Arlevan. Tak lama kemudian guru kelas datang bersama Anggi yang berada di belakangnya dengan membawa beberapa tumpukan kertas.

"Selamat pagi anak-anak. Sesuai jadwal Minggu lalu, hari ini akan ibu adakan ulangan harian. Semua sudah belajar?" Pertanyaan Bu Irma selaku guru mata pelajaran biologi itu membuat para murid berseru.

"Saya kira Bu Irma lupa kalo ada ulangan harian, jadi saya ga belajar bu." Ucap salah satu teman Arlevan bernama Bagas

Bu Irma menggelengkan kepalanya, "Kamu kira ibu pikun begitu? Sudah, ibu kasih waktu 15 menit untuk belajar. Setelah itu kita mulai ulangannya."

Arlevan membuka buku catatannya, ia kembali mengulang apa yang ia pelajari semalam. Arlevan memang terkenal akan akademiknya, bahkan ia sudah sering menjuarai olimpiade sains.

Waktu pun berlalu, tibalah saat-saat yang ditunggu para murid yaitu waktu istirahat.

"Baik anak-anak, karena waktu sudah selesai silahkan semua lembar jawabannya diletakkan di atas meja dengan posisi dibalik ya. Setelah itu kalian bisa meninggalkan kelas." Ujar Bu Irma

Arlevan yang sudah yakin dengan jawabannya itu langsung berdiri dan meninggalkan kelas. Vito dan Bima yang melihat itu sontak terburu-buru mengerjakan soal yang belum sempat selesai.

"Anjirlah Arlevan, ga nungguin gua." Gerutu Vito dengan tangan yang masih sibuk menghitam-hitamkan lingkaran abjad itu.

Arlevan mendudukkan badannya di salah satu bangku panjang yang berada di depan kelasnya, berniat untuk menunggu kedua temannya selesai. Sambil menunggu, ia mengeluarkan hpnya dari saku celana. Matanya langsung mencari kontak sang kekasih.

The Universe's Plan || Teenage Romance Where stories live. Discover now