Arlevan Shenna [14]

16.8K 442 0
                                    

------

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

-
-
-
-
-
-

Motor hitam glossy milik seorang ketua osis sekaligus ketua geng terkenal di kota tersebut mengentikan motornya di salah satu cafe. Gadis yang baru saja ia bonceng itu masih memasang ekspresi tak bersahabat. Bibirnya masih mengerucut, sesekali bergumam tak jelas membuat Arlevan menggeram ingin sekali menggigit pipi gadis itu.

Tangannya terulur meraih lengan gadisnya lalu mengajaknya memasuki cafe berdesain modern yang memiliki area outdoor dan indoor. Langkah mereka terhenti ketika sudah berada di ruangan outdoor cafe tersebut, dan menduduki salah satu tempat kursi berpasangan yang masih kosong. Salah satu tangan Arlevan terangkat melambaikan ke waiters.

"Iya kak ada bisa saya bantu?" Tanya seorang waiters wanita yang berpakaian coklat hitam.

Arlevan mengambil buku menu, lalu menatap gadisnya yang sedari tadi menundukkan kepala. Tangannya mengusap punggung tangan gadisnya dengan lembut.

"Mau pesan apa?" Tanya Arlevan lembut

"Terserah."

Arlevan menghela nafas, "beef burger 2 dan jus melon, es krim varian matcha 1."

Tanpa Arlevan sadari, waiters tersebut menatapnya dengan penuh puja. Shenna mendongak menatap sang waiters yang terus memandangi pacarnya tanpa kedip.

"Matanya mau di colok apa gimana mbak?" Sentak Shenna

"Buruan anterin pesanan PACAR SAYA, keburu saya kelaparan nih." sentaknya lagi, membuat waiters tersebut terkejut bukan main lalu cepat-cepat pergi.

Arlevan tersenyum tipis melihat apa yang baru saja terjadi, semakin gemas dibuatnya. Tak lama kemudian pesanan mereka datang, seketika membuat mata Shenna yang sebelumnya sayu menjadi berbinar melihat burger beef di depannya.

"Silahkan dinikmati kak." Ucap waiters

Shenna mengangguk, lalu mulai menikmati makanannya. Sesekali jari Arlevan terulur membersihkan sisa makanan yang belepotan di pinggir bibir gadis itu.

Selesai makan, Shenna ingin menanyakan hal yang dikatakan oleh Anggi di sekolah tadi. Ia butuh penjelasan langsung dari Arlevan, sebenarnya lelaki itu benar-benar ini menjadikan kekasih atau hanya main-main saja.

"Kak."

"Kenapa hm?"

"Kenapa kakak bilang ke yang lain kalau kita gada hubungan?"

Arlevan terdiam, menunduk sekilas serasa meraih jari-jari Shenna. "Maaf, kakak bilang seperti itu juga ada alasannya sayang."

Karena dipanggil sayang itupun pipi Shenna langsung memerah, ia tak bisa menyembunyikan kesaltingannya.

The Universe's Plan || Teenage Romance Where stories live. Discover now