Arlevan Shenna [4]

16.8K 376 0
                                    

--------

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

-
-
-
-
-
-
-
-

Shenna memijakkan kakinya memasuki kelas yang sekarang sudah lumayan ramai karena jam memang sudah menunjukkan akan masuk pembelajaran. Totebag yang dibawa ia letakkan di atas meja lalu mencari keberadaan sahabatnya.

Langkahnya terhenti ketika mendapati seseorang yang ia kenal tengah berbincang-bincang dengan seorang wanita yang ia tau itu adalah wakil osis.
Shenna merasa hatinya tak rela melihat lengan pacarnya disentuh wanita lain, tangannya meremas ujung rok dengan kesal.

"Hai kak wakil osis." Sapa Shenna dengan tiba-tiba dan membuat kedua insan lawan jenis itu terkejut.

"Siapa ya?"

"Oh anak baru yang sering telat itu kan?" Sindirnya

"Yaaa mungkin, kalian kok ga masuk kelas sih? Padahal udah mau bel loh. Harusnya kan osis ngajarin yang baik, bukan malah asik ngobrol-ngobrol di jam pelajaran."

Wakil osis yang bernama Anggi itu mengernyitkan dahinya, "Lo adek kelas baru gausah sok-sokan ngatur² gue ya. Lo tau apa tentang osis? Lagipula yang gue obrolin sama Arlevan itu penting menyangkut sekolah. Lo sendiri? Ngapain masih berkeliaran di sini? Bukannya udah MASUK JAM PEMBELAJARAN " jawab Anggit dengan menekankan kalimatnya.

"Ya ya Shenna lagi nyari temen Shenna yang belum datang. Heran kenapa sih semua osis sukanya marah-marah, kek nenek lampir tau ga." Jawab Shenna tak kalah ketus

"Apa Lo bilang?" Bentak Anggi tak terima

Arlevan yang pusing mendengar perdebatan itu langsung menarik kerah baju Shenna dari belakang, "Udah, Lo sana masuk kelas."

Shenna menatap Arlevan tak percaya, bukannya malah membelanya tetapi malah menyuruhnya untuk ke kelas? Mata Shenna sedikit berkaca-kaca, sebelum buliran air itu turun, Shenna langsung mengalihkan pandangannya lalu meninggalkan kedua insan tersebut.

****

Arlevan kembali ke kelasnya karena mendengar bel berbunyi, ia mendudukkan badannya di barisan belakang paling pojok. Walaupun ia termasuk murid yang pintar, ia tak suka duduk di depan.

Lelaki itu membuka hpnya dan mencari kontak gadis yang tadi berdebat dengan Anggi. Sebenarnya Arlevan tau jika Shenna tadi marah dan akan menangis, tapi ia tak bisa berbuat lebih karena situasinya tidak tepat.

Arlevan
mrh?

Arlevan mengernyitkan dahinya kala melihat status pesannya hanya ceklis satu. Jarinya langsung terulur mengecek foto profil dan bio gadisnya dan ternyata sudah tidak ada. Yang ia ingat tadi pagi, gadis itu masih menggunakan foto profil di wanya, apakah nomornya di blokir?

Arlevan mengacak rambutnya asal. Tak lama kemudian guru mapel datang dan ia segera mematikan hpnya lalu memasukkannya ke dalam laci meja.

"Baik anak-anak, kita bahas sub bab kemarin yang belum selesai ya. Semua, harap matikan hpnya, jika tidak akan saya sita selama satu semester."

The Universe's Plan || Teenage Romance Where stories live. Discover now