Gefahrlich ♜-Epilog

119K 5.8K 457
                                    

***

Seorang gadis melangkah menuju pintu rumah, menatap halaman rumah yang ia telah tempati selama dua tahun lebih dengan menghela nafas pelan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Seorang gadis melangkah menuju pintu rumah, menatap halaman rumah yang ia telah tempati selama dua tahun lebih dengan menghela nafas pelan. Di pagi hari ini, ia merencanakan untuk reuni bersama semua sahabatnya yang akan datang.

Jenjang kakinya membawa gadis itu ke halaman rumahnya yang di tumbuhi beberapa tanaman bunga yang mulai bermekaran. Mengambil selang air dan menyiram tanaman kesayangannya sambil menunggu kedatangan sahabatnya.

Matahari mulai menampakkan wujudnya dari arah timur menambah kesejukan di pagi hari yang indah ini. Gadis itu tak hentinya tersenyum sambil menyiram tanaman.

Mata gadis itu memicing melihat sesuatu yang aneh di antara bunganya, mematikan kerang air dan mendekat ke arah bunga yang kini telah layu itu.

"Ini pasti kerjaan Gatra lagi," Gadis itu menggeleng pelan, mengambil bunga layu itu dan membuangnya.

"AINA."

Gadis berbaju biru langit itu tersenyum melihat sahabatnya yang baru saja datang bersama satu orang lagi.

"Pagi Aina," sapa ceria Rana.

"Pagi Rana," balas Aina ikut tersenyum.

"Cuman Rana aja yang di sapa?" Ujar Varez yang berdiri di samping Rana.

"Enggak usah di sapa, dia enggak penting. Ayo masuk" ujar Rana menarik lengan Aina masuk ke dalam rumah.

"Rana enggak kuliah? Bukannya Rana bilang semalam ada kuliah pagi jadinya telat datang nanti," Tanya Aina setelah mereka masuk ke dalam rumah.

"Enggak, hari ini free, dosennya ngilang enggak mau masuk," jawab Rana langsung menuju dapur meninggalkan Aina karena merasa haus.

"Enggak sopan," ujar Gatra mengagetkan Rana.

"Lo muncul kek setan, heran gue Zoya mau aja sama makhluk modelan kayak lo," Rana mengelus dada.

"Karena gue ganteng dan baik hati," ujar Gatra membuat Rana menatap jengah.

"Gue curiga lo bukan adeknya Aina, tingkat kepedean lo tinggi banget."

"Dari pada cowok lo kek sariawan, gue juga curiga lo pelet Varez mau nikah sama lo." Rana membulatkan matanya mendengar ucapan Gatra.

Memang Rana dan Varez akan melangsungkan pernikahan lima bulan kedepan.

"AINA ADEK LO NGESELIN BANGET, JUAL AJA," Teriak Rana dari arah dapur.

Tak lama Aina dan Varez datang menuju dapur saat mendengar teriakan menggelegar Rana.

"Rana kenapa?" Tanya Aina menghampiri keduanya.

"Adek lo ngeselin, masa gue di bilangin setan," adu Rana membuat wajah sedih.

"Enak aja lo ngomong gue engga--"

Gefahrlich[Completed]Where stories live. Discover now