Gefahrlich[Completed]

Gefahrlich ♟️ 50

****

Hallo, sebelum baca part ini aku saranin bacanya saat kalian sendiri.

Sedikit ada bawang, aku kasih di bawa hehe

Selamat membac💔

Siang hari di temani oleh cuaca yang begitu gelap, awan berkumpul menjadi satu di langit, siap kapan saja menumpahkan air yang sejak tadi tertampung.

Beberapa orang yang memakai jaket bertuliskan Filos mengerumuni sebuah gundukan tanah merah yang masih baru. Semuanya menundukkan kepalanya mendoakan satu orang keluarga mereka yang berpulang ke pangkuan tuhannya.

Setelah berdoa dengan keyakinan mereka masing-masing, semuanya menaburkan bunga di atas gundukan tanah itu dengan perasaan duka yang amat terdalam.

"Makasih lo semua udah mau datang, kalian semua bisa kembali," ujar Khavi menatap seluruh anak Filos.

Seorang pria paru baya menunduk menatap gundukan tanah yang di dalamnya terkubur anaknya, anak yang selalu mengajaknya untuk bertengkar di rumah. Jika biasanya ayah yang akan memarahi anaknya, berbeda dengan anaknya yang satu ini. Anaknya itu yang selalu memarahinya jika terlalu sibuk bekerja.

Anaknya tidak pernah mengeluh padanya, selalu tertawa dan ceria, mengajak kedua adiknya untuk bermain dan rumah akan sangat heboh jika anak sulungnya itu mengajak semua adiknya untuk bermain.

Daniel Davion Aryanta, mengelus foto anak sulungnya dengan meneteskan air mata. Dirinya tidak ingin menangis, tetapi jika mengingat anaknya lagi hatinya terasa remuk saat tidak bisa lagi memeluk anaknya itu.

Bastian Calvin Aryanta
Lahir 04 Agustus 2006
Wafat 23 Maret 2023

"Kita ikut sedih untuk anak lo, Niel. Gue yakin anak lo ikut sedih lihat Ayahnya kek gini," ujar Rey mengelus pundak Daniel.

Semua sahabat Daniel ikut hadir dalam pemakaman anaknya, semua ikut merasakan kehilangan. Hanya Tian anak Daniel yang selalu membuat ulah jika datang di rumah mereka. Tidak heran lagi tingkah super aktif Tian yang menurun dari Ayahnya.