Gefahrlich ♟️ 25

81.1K 5.6K 860
                                    

*****

Xyan menyuapi Aina dengan kue yang ia beli tadi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Xyan menyuapi Aina dengan kue yang ia beli tadi. Sedangkan Aina dengan sangat terpaksa menerima suapan dari Xyan.

"Mau es krim Xyan," ujar Aina yang tadi melihat ada beberapa varian es krim yang Zoya beli.

"Tidak," ujar Xyan untuk yang ke sekian kalinya.

Aina memalingkan wajahnya dengan mencibirkan bibirnya kesal, di wajahnya sangat tergambar jelas raut kesal. Sejak dirinya tinggal bersama Xyan, Aina tidak lagi bisa menyantap es krim. Xyan selalu melarangnya untuk memakan es krim dan juga boba. Padahal keduanya adalah kesukaan Aina.

"Aina."

Aina tidak menoleh, Aina pun menolak suapan oleh Xyan. Xyan yang melihat tingkah Aina menghela nafas pelan. Cowok itu menarik lembut dagu Aina agar menatapnya.

"Aina liat sini dulu."

Aina menepis pelan tangan Xyan, enggan untuk menatap Xyan.

"Percuma Aina, kamu ngambek kayak gimana pun aku gak akan pernah ngasih kamu," ujar Xyan.

"Xyan," rengek Aina kini menatap Xyan.

"Mau es krim!"

"Tidak."

"Xyan, mau es krim."

"Sekali aja Xyan," Aina menggoyangkan lengan Xyan.

"Gak Aina," ujar Xyan tetap menolak.

"Jahat."

"Iya aku juga sayang kamu," ucap Xyan mencuri satu kecupan di pipi Aina.

"Iihh, jangan deket-deket," Aina membuang tatapannya.

Xyan menghela nafasnya, menyimpan piring yang berisi kue di atas meja. Xyan mengusap surai rambut Aina dengan lembut.

"Aina, ini demi kebaikan kamu."

"Sekali aja," pinta Aina dengan memohon.

"Aina, ingat terakhir kali kamu makan es krim, kamu berakhir di mana? Di rumah sakit. Dan kamu masuk rumah sakit hampir seminggu karna itu," ujar Xyan.

"Xyan tau dari mana?" Aina menatap Xyan heran. Saat itu dirinya belum berada di rumah Xyan, bahkan Aina belum mengenal Xyan.

"Aku tau semua tentang kamu Aina," ujar Xyan.

Gefahrlich[Completed]Where stories live. Discover now