50 | Maaf

334 27 1
                                    

Dibaca pas udah buka puasa ya....

🧇

©silalalolo

P R E S E N T

•••••••••••••••

Rasanya sudah cukup untuk hari ini. Ia sangat bersyukur dan berterimakasih kepada Tuhan yang masih memberikan kesempatan padanya untuk bisa melihat Bastian saat ini. Meski hanya dari kejauhan, setidaknya rasa rindu yang ia miliki kini terobati. Ya, walau sebenarnya ia sangat ingin berlari dan memeluk laki-laki itu. Namun, nampaknya Bastian tidak akan senang jika tahu dirinya berada di sini.

Acara live music juga sudah berakhir dan digantikan dengan musik yang bersumber dari kaset. Saat itu juga ia memilih untuk pulang dengan memesan ojek online. Sedangkan Ratih, sebenarnya sudah pulang sejak setengah jam yang lalu, gadis itu dijemput oleh kekasihnya sudah pasti. Berbeda dengan dirinya yang selalu mengandalkan ojek online setiap ingin bepergian.

Gak boleh ngeluh, Aleta.. ini resiko karna nekat tinggal di kota orang..

"Aleta.."

Deg..

Suara ini, ia tahu persis siapa yang berada di hadapannya dan memanggilnya sekarang. Degup jantungnya berpacu lebih cepat saat ia mengangkat wajahnya dan mata mereka bertemu.

Cukup lama mereka saling tatap, Aleta sendiri tidak tahu harus bagaimana. Rasanya menjadi canggung dan ia takut Bastian akan risih bila tiba-tiba ia memeluknya, karena memang hanya itu yang sangat ingin Aleta lakukan.

"Bas! Bastian!!"

Keduanya menoleh ke sumber suara yang kini tengah berlari kecil menghampiri Bastian.

"Key?" ujar Bastian pelan.

"Udah kan, Bas? Masih mau di sini, apa pulang?" tanya gadis itu.

"Ya, bentar lagi pulang."

"Terus ngapain? Ini siapa?"

"Temen sekelas sekaligus mantan."

"Ohh mau nyapa mantan. Hai, aku Keyra. Kamu?"

"Dia Aleta."

Rasa sakit menguar dalam dadanya, benar ia hanyalah seorang mantan. Mantan yang dengan nekatnya tinggal di kota orang. Aleta tidak tahu hubungan mereka ini hanya teman atau lebih. Berhubung ojek online yang ia pesan juga sudah tiba, Aleta memilih pergi dari hadapan mereka. Ia terlalu malas melihat interaksi antara Bastian dan perempuan itu.

"Sampai jumpa," pamit Aleta pada Bastian. Setelahnya ia bergegas pergi ke luar dengan mata yang memanas ingin menangis. Ternyata mustahil. Aleta memang bertemu dengannya, tapi hubungan mereka mungkin tak bisa kembali.

Segera ia menaiki motor ojek tersebut dan hendak memakai helm. Ia tidak mau kembali lagi ke tempat ini.

"ALETA, TUNGGU!"

Ia lantas menoleh pada Bastian yang sedang berlari mendekatinya.

"Jangan pergi, Let.. Pak, ini saya kasih 200 ribu. Tolong cancel orderannya."

Aleta yang melihat itu hanya menunjukkan wajah bingung.

"Kamu siapanya cewek ini?! Cewek ini penumpang saya, kamu jangan macem-macem."

"Dia pacar saya, Pak.."

"Bener dia pacar kamu?" tanya supir ojek sembari menoleh ke belakang. Dan entah dorongan dari mana, Aleta mengangguk pelan.

Disabled Girl » 𝑮𝒂𝒅𝒊𝒔 𝑪𝒂𝒄𝒂𝒕 « | 𝐉𝐉𝐊 [End]✓Where stories live. Discover now