39 | Kondisi Bastian.

347 30 3
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

©silalalolo

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

©silalalolo

P R E S E N T

••••••••••••••••••••••••••

Sudah dua bulan berlalu semenjak Keenan untuk pertama kalinya mengunjungi Bastian di RSJ, dan keadaannya juga semakin memburuk. Bukan ini yang ia harapkan. Sudah lama ia menunggu Bastian ke luar dari sana, namun Bastian malah menjadi seseorang yang berbeda.

Keberadaan Bastian juga hanya Aleta dan teman-teman Bastian lah yang tahu, tentunya itu adalah info dari Keenan.

Lalu saat ini Aleta dan Keenan baru saja tiba di ruangan Bastian berada. Begitu keduanya masuk ke dalam, mereka melihat Bastian yang kini sedang duduk meringkuk di atas kasur.

"Bastian," panggil Keenan pelan. Namun, tidak ada respon dari sang empu.

Akhirnya Aleta pun berjalan lebih dekat lagi hingga kini ia tepat berada di hadapan Bastian. Ia pun menyentuh pundak Bastian dan mengusapnya lembut. Perlahan laki-laki itu mengangkat kepalanya. Dengan matanya yang sayu, Bastian menatap Aleta dan Keenan bergantian.

Sama sekali tidak ada ekspresi di wajahnya, datar dan monoton setiap kali mereka menjenguknya. Rasanya keadaan Bastian akhir-akhir ini malah seperti orang yang memiliki penyakit mental.

Dada Aleta terasa sesak melihat kondisi Bastian menjadi seperti ini. Ia masih tak habis pikir dengan ayahnya itu. Padahal Bastian adalah anak kandungnya, tapi kenapa begitu tega menyakiti anaknya sendiri.

Aleta pun duduk di tepi ranjang lalu kedua tangannya terulur ke atas merapikan rambut Bastian yang berantakan. Mata Aleta tentunya tidak beralih dari kedua netra Bastian. Begitu juga Bastian yang kini menatap Aleta tanpa ekspresi.

"Hoaammmm...." Bastian menguap lebar lalu membaringkan tubuhnya dengan membelakangi Aleta.

Tangan Aleta juga tidak tinggal diam, ia mengusap kepala Bastian dan menatapnya iba. Air mata kembali lolos dari matanya. Ini bahkan lebih menyakitkan daripada saat Bastian melupakan status mereka.

Disabled Girl » 𝑮𝒂𝒅𝒊𝒔 𝑪𝒂𝒄𝒂𝒕 « | 𝐉𝐉𝐊 [End]✓Where stories live. Discover now