44 | Think positively

326 30 5
                                    

©silalalolo

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.


©silalalolo

P R E S E N T

••••••••••••••••

Jakarta, 6.33 Am.

"Udah biarin."

"Ayah yakin?"

Gilang mengangguk pelan menjawab pertanyaan anak tirinya-Keenan.

Satu keluarga sempat dibuat panik oleh aksi nekat Aleta yang kabur entah ke mana. Nomor Aleta tak bisa dihubungi. Namun saat Bastian juga sulit dihubungi, di sana Gilang tahu jika anaknya pasti bersama Bastian. Nah, maka dari itu, Gilang tidak mau terlalu menggubris atau mencari di mana Aleta. Karena ia tahu, itu akan membuang-buang waktu.

"Ayah mau liat, kira-kira sampai kapan Bastian bawa Aleta." Gilang beranjak dari sofa dan hendak berangkat kerja. "Ayo, kita berangkat," ujarnya menggandeng tangan istrinya. Seperti yang kalian tahu, Ibu kandung dari Keenan adalah guru di SLB.

"Keenan kamu juga harus tetep sekolah, urusan Aleta kita bicarain nanti malem," lanjutnya lalu pergi ke luar.

Keenan mengangguk. "Hati-hati, Bund, Yah.."

Setelah orangtuanya pergi, Keenan kembali mencoba untuk menelepon Bastian, namun hasilnya tetap sama. Jika Aleta memang bersama Bastian, Keenan mungkin bisa sedikit tenang. Tapi, jika tidak ada kepastian seperti ini, ia takut terjadi hal buruk pada Aleta.

"Bangsat lah! Setidaknya lu ngabarin gua, Aleta.." Ia menyambar kunci motornya dan berjalan ke kamarnya untuk mengambil helm.

Jarum jam sudah menunjukkan pukul tujuh, namun tempat yang Keenan tuju sekarang bukanlah sekolah. Ia mencoba mencari Aleta di apartemen Bastian.

Tapi tetap saja, itu hanyalah harapan Keenan. Di apartemen Bastian sepertinya tidak ada siapa pun. Ia juga berpikir mungkin Bastian tidak pulang ke apartemennya semenjak kabur dari RSJ.

Keenan mendengus kesal, lalu ia mencoba untuk ke basecamp Bastian. Setidaknya jika Bastian tidak ada, ia bisa bertanya pada teman-temannya.

Dan untungnya jawaban teman Bastian sedikit membuatnya bernapas lega, ya meskipun tidak tahu ke mana perginya mereka berdua.

"Jadi, lu beneran gak tau mereka ke mana?"

Aksa mengangkat bahunya acuh. "Paling entar sore pulang.. gak usah alay. Aleta dateng sendiri bukan diculik Bastian," ujarnya kembali menutup pintu, karena muak melihatnya terlalu lama. Bagaimana pun juga Keenan masih menjadi musuhnya bagi Aksa dan yang lainnya, apalagi mengingat dirinya pernah nyaris mati karena orang itu.

Keenan juga tak ambil pusing. Ia segera pergi dari sana dan berniat untuk membolos sekolah. Karena, akan percuma jika ia ke sekolah saat ini, jam sudah menunjukkan pukul delapan.

Disabled Girl » 𝑮𝒂𝒅𝒊𝒔 𝑪𝒂𝒄𝒂𝒕 « | 𝐉𝐉𝐊 [End]✓Onde histórias criam vida. Descubra agora