28

1.8K 198 13
                                    

Mon maap buuuannyak typoo gaisss

Sebelum baca diwajibkan vote dulu hehehe...
Sama banyak banyakin komen ya kalo ada unek unek apa gitu.
Vote sama komen kalian semangat aku gaisss, apalagi kalo kalian follow aku, tambah semangat entar hahaha.

HAPPY READING ❤

"Silahkan kamu buat makalah tentang yang saya jelaskan tadi, saya kasih waktu sampai besok siang," Ujar dosen muda itu membuat Mella tersenyum merkah, Mella menganggukkan kepalanya mantap. Walaupun besok hari minggu, dan Mella tidak ada mata kuliah sama sekali, jika tugasnya hanya itu, Mella gas gas saja. Menurut Mella, tugas ini tidak lah berat.

"Siap pak!" Seru Mella antusias.

"Dan ini silahkan kamu kerjakan, Jawaban di tulis di word aja. Nanti kamu kirim ke email saya. Batas pengumpulannya sampai nanti jam 23.59" Saat itu juga, senyum merkah Mella luntur. Mella kira ia hanya akan mendapat tugas membuat makalah saja, tapi ternyata Pak Elkan juga memberikannya secarik kertas yang berisikan tujuh soal beserta alamat emailnya. Hanya tujuh, namun soal tersebut sama sekali belum pernah di jelaskan oleh Pak Elkan maupun Pak Iqbal.

"Emm.. Maaf Pak, untuk soal yang ini bisa di ganti atau tidak ya? Soalnya belum pernah di jelaskan sama sekali Pak," Ucap Mella memohon, Mella sangat berharap dosen di hadapannya berbaik hati.

"Tidak ada negosiasi, jika kamu tidak mau mengerjakan yasudah tidak papa. Saya tidak akan mendesak kamu untuk mengerjakan, kamu bukan anak-anak sekolah lagi yang harus di paksa untuk mengerjakan. Hanya saja kamu harus ingat, nilai kamu tergantung keaktifan kamu."

Mella kicep, ia menatap dosen di hadapannya itu dengan tatapan malas. Padahal ia hanya meminta ganti soal, tapi kenapa dosennya malah ceramah.

"Kamu mengerti kan apa yang harus kamu kerjakan? Jika sudah, silahkan keluar. Untuk makalah silahkan kamu kumpulan besok siang, di ruangan saya."

Wahh ngusir nih

Mella menggerutu sebal di dalam hati, Mella langsung mengangguk berusaha sesopan mungkin, kemudian keluar. Sampai di luar, ia menghentakkan kakinya kesal. Ia menjadi tidak semangat untuk mengerjakan makalah dan mengumpulkannya besok. Ia terlanjur malas mengerjakan soal di word. Yang benar saja, sudah di suruh buat makalah, juga harus di tambah mengerjakan soal.


****

Mella menyusul teman-temannya di kantin, bahkan Mella sudah di pesankan makanan oleh Calista sehingga ia saat ini langsung duduk manis menikmati makanannya.

Yang manis hanya duduknya dan minumannya, tidak dengan telinganya yang saat ini terasa panas dan gatal. Mella merasa jengah mendengar Nada terus memuji-muji dosen barunya. Yang ternyata, dosen barunya itu bernama Elkan Alfahri, sebuah nama yang sempat membuat Mella terkejut. Nama panggilan dosen barunya itu persis dengan nama panggilan anaknya, Pak El. Namun, Mella memilih memanggilnya Pak Elkan, risih saja rasanya ketika memanggil dosen tersebut dengan nama anaknya.

"Diem deh Nad, kalo makan ya makan. Nggak usah nyrocos mulu!" Kesal Mella yang sudah tak tahan mendengar pujian dari Nada untuk Pak Elkan.

"Lo kenapa sih Mel, sensi banget!" Sahut Nada ikut kesal, Nada tidak tahu jika Mella tidak suka dengan dosen barunya.

"Mbak Mel kayaknya nggak suka sama pak El," Tutur Calista yang seolah mengerti perasaan Mella, Nada langsung menyerngitkan matanya.

Raynand's WifeWhere stories live. Discover now