16

2.1K 170 10
                                    

Ehh woyy gue kira udah nggak ada yang baca. Ternyata masih dapet beberapa Vote, gue kaget bangettt soalnya udah lama gue tinggalin wattpad.

MAKASIH BANYAK YA BUAT SEMUANYA YANG UDAH RELA NUNGGU LAMA❤

Semisal cerita ini pengen lanjut terus, kalian Vote sama komen yaaa..

Kalo ada typo koreksi sendiri, 😭🙏
Belum punya banyak mood lagi soalnya buat nulis heheee.

Selamat membaca...

Sang mentari telah menpakkan dirinya untuk menyinari alam semesta. Pria dewasa itu mengerjapkan matanya berulang kali untuk menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam retinanya. Setelah semua kesadarannya terkumpul, pria itu meringis kesakitan sambil memegangi kepala yang di balut perban.

"Udah bangun Ray," Tanya seorang pria yang baru saja memasuki kamar rawat inap itu.

"Hem," Jawab Raynand singkat.

Saat ini Raynand tengah terbujur lemas di rumah sakit karena insiden kemarin waktu dirinya hendak meeting.

Flashback on

Raynand berjalan di basement dengan uring uringan karena sekertarisnya di perusahan cabang memberikan jadwal meeting salah. Di jadwal yang seketarisnya berikan itu meeting di laksanakan pukul 09.00. Namun ketika Raynand baru sarapan, ia telah di telfon Ezra dan meeting akan di laksanakan sebentar lagi.

Raynand memilih mengendarai sebuah motor untuk menuju tempat di mana meeting itu dilaksanakan. Raynand takut jika dirinya mengendarai mobil nanti malah terjebak macet, sehingga ia telat.

Raynand mengendarai motor matic itu di atas rata-rata, pasalnya tinggal waktu 10 menit lagi dan dirinya akan telat. Hingga ada sebuah motor matic juga yang menghidupkan lampu retting kiri. Raynand pun berniat menyalip motor tersebut. Tapi saat itu juga Raynand oleng, ternyata motor yang menghidupkan retting ke kiri telah belok ke kanan, sehingga Raynand hampir saja menabrak motor tersebut. Dan

Brakk...

Raynand jatuh tertimpa motornya sendiri, dan ponsel yang ada di sakunya telah terlempar entah kemana. Selain itu, carian kental mengalir dari pelipisnya yang baru saja terbentur ujung trotoar. Raynand meringis kesakitan. Semua badannya terasa remuk seketika. Hingga beberapa orang datang mengerubunginya dan membawanya ke rumah sakit.

Flashback off

Kejadian itulah yang membuat Raynand harus tinggal di rumah sakit untuk beberapa waktu. Raynand juga meminta agar Ezra tak memberitahukan ini semua kepada anak dan istrinya termasuk juga kedua orang tuanya. Raynand takut mereka akan khawatir dan menyusulnya yang sedang berada di kota orang.

Ezra pun mengiyakan, walau dirinya sempat membantah karena istri Raynand dan juga orang tua Ray berhak tau keadaan Ray yang sebenarnya. Tapi Ray tetap kekeuh melarang Ezra.

"Nih gue bawa sarapan buat lo," Ujar Ezra sambil menyerahkan plastik yang di dalamnya ada streofoam yang berisi bubur sumsum.

Raynand menganggukkan kepalanya, "Makasih." Ucapnya singkat.

Ezra adalah asisten sekaligus sahabatnya yang sangat peka. Terbukti saat ini ia membawakan makanan dari luar, karena Ezra tahu jika Ray tidak menyukai makanan rumah sakit. Menurut Ray, makanan rumah sakit rasanya sangat hambar, jika tidak hambar, maka rasa asin saja yang terdapat dari makanan itu.

"Btw semalem istri lo telfon gue nanyain kabar lo," Tutur Ezra yang membuat Raynand langusung menatap Ezra cepat.

"Terus lo jawab apa?"

Raynand's WifeWhere stories live. Discover now