Part 12 : JERATAN BENANG

188 43 80
                                    


WARNING! : Dimohon untuk tidak melakukan copy atau plagiat untuk menjaga karya asli milik penulis.


"Sepertinya kita tidak bisa terlalu lama di sini." Aku memulai kembali obrolan.

"Benar, mungkin saja anggota yang selamat akan kembali ke sini," jawab Taki sambil mengangguk.

"Tapi bagaimana jika kita keluar dan ternyata mereka masih ada di sana?"

Jujur aku sedikit cemas dengan keadaan di luar.

"Kita tidak perlu memeriksa kondisi di luar, pakai saja robotku." Taki segera mengeluarkan sesuatu dari ransel hitamnya.

"Wah, kau bisa membuat robot?" Aku sedikit terkejut karena ia bisa membuat robot.

"Tidak rumit, aku baru membuatnya kemarin tapi karena kekurangan bahan aku hanya membuat yang sederhana." Taki menambahkan.

Bagaimana dia bisa membuat robot dalam sehari sedangkan aku perlu waktu dua minggu untuk merakit komponen robot instan saat sekolah dulu?

"Kau pasti sangat pintar."

"Ya begitulah, aku lulus sekolah saat berumur dua belas tahun, tapi aku tidak masuk universitas karena membosankan," Taki menjawab dengan percaya diri yang tinggi.

"Dari mana asalmu? Karena kau mahir dalam informatika, apakah kau dari Halleystorm?"

"Tidak, aku dari Ladivan. Tentu bukan penduduk asli, keluargaku tinggal di kota kecil yang ada di seberang Ladivan, namanya Eureka, kemudian aku pindah seorang diri ke Ladivan untuk belajar lebih banyak," jawabnya santai.

"Hm, kalau begitu, kenapa tidak pindah ke Halleystorm? Halleystorm sepertinya lebih cocok dengan keahlianmu," tanyaku penasaran.

"Jaraknya terlalu jauh, saat itu aku tidak punya banyak uang untuk perjalanan lagi, tentu saja sekarangpun tidak punya banyak uang. Nah, ini dia robot yang kubuat."

Taki mengeluarkan sesuatu dan meletakkannya.

Aku tercengang melihat robot yang ia ciptakan kemarin.

"Ini.. lebah?"

"Ini lalat, lho!"

"Lalat?!"

Aku lebih tercengang lagi mendengar penjelasannya.
Seketika aku meragukan kisah inspiratifnya itu.

"Kenapa? Tidak percaya? Aku ini pernah dapat nominasi sepuluh orang jenius, tau!"

"Benarkah? Aku bahkan tidak pernah melihat namamu di daftar itu." Aku menatapnya dengan masam.

"Itu.. ada alasannya."

Aku masih menatapnya tidak percaya.

(Note : Nominasi 10 orang jenius adalah daftar nama 10 orang yang dianggap dapat memberikan pengaruh besar untuk perkembangan teknologi pada jaman ini, isinya tidak dikategorikan berdasarkan usia dan gender, maka dari itu, anak kecil bahkan hingga dewasa yang dianggap jenius dan mampu memenuhi standar nominasi tersebut dapat terdaftar. Nominasi ini dibuat oleh para petinggi Halleystorm, Ekstrogav dan Ladivan, maka siapapun yang tinggal di ketiga kota besar ini dapat terdaftar yang mendapatkan nominasinya asalkan ia lolos dalam syarat yang berlaku. Salah satu orang yang masuk dalam nominasi 10 orang jenius itu adalah J Brian karena kejeniusan dan perannya dalam perkembangan teknologi.)

"Sudahlah, biar aku tunjukkan cara kerjanya!"

Taki mengangkat robot lalat kecil itu, mengambil ponselnya dan kemudian robot itu mengepakkan sayapnya.

My Battleground Where stories live. Discover now