Bagian 29

73 5 0
                                    

"u're everything."

Pria ini baru menyadarinya saat beberapa hari dirinya dan (y/n) berjarak karena kesibukan gadis itu, setelah dipikir-pikir (y/n) lah yang selalu menghampirinya lebih dulu dan selalu bertindak duluan dibandingkan dirinya. Mungkin, dari situ ia mulai menyadari dan harga dirinya sebagai seorang pria tanpa sadar sedikit tergores.

"Astaga, aku hanya mencoba membuat langkah lebih dulu dan akhirnya justru seperti ini? Benar-benar gila." Gumamnya pasrah tak tahu harus bagaimana.

Akhirnya Osamu memilih membiarkan (y/n) dengan amarahnya, ia bahkan tak mencoba menghubungi gadis itu sedikitpun karena takut memperparah situasi saat ini hingga akhirnya Atsumu sang kembarannya menyadari suasana di sekitar Osamu yang tampak suram.

"Doushite? Aura di sekitarmu begitu mencekam seperti film horor." Ucapnya menghampiri Osamu di meja makan.

"Urusai, tinggalkan aku sendiri."

"Whoa kau seperti gadis yang sedang datang bulan samu."

Surai abu menoleh menatap tajam kembarannya yang bahkan tak mengerti perasaannya sedikit pun, ia jadi meragukan fakta bahwa mereka adalah saudara kembar.

"Ha'i ha'i apa lagi yang terjadi kali ini?" Tanya surai kuning serius.

"Entahlah aku tidak yakin menceritakannya padamu."

"Ayolah samu, aku ahli dalam hal seperti ini jadi percayakan padaku! Biarkan aku menjadi seorang sahabat yang baik untuk kalian."

"(y/n) marah padaku."

"Tunggu, serius kau memanggilnya begitu saja? Mana samu menggemaskan yang selalu mengikutinya seraya memanggil '(y/n)-chan!' begitu?"

"Kau mau kupukul?" Tanya Osamu tersenyum kesal menatap surai kuning.

"G-gomen gomen aku akan berusaha serius, jadi kenapa dia bisa marah padamu? Pasti salahmu."

"Kau menghakimiku tanpa tahu ceritanya." Ucapnya datar.

"Argh! Kau sendiri yang bicara terpotong-potong seperti itu, cepat bilang dengan benar!"

"Yah walau pada akhirnya aku akan menyesalinya, tapi kita coba dulu."

Osamu menarik nafas dalam, ia kemudian memulai ceritanya dari sepeninggal saran Atsumu di kelas tadi. Jika dipikir-pikir masalah ini pun sepertinya penyebabnya adalah surai kuning ini, ah sudahlah. Atsumu sesaat sempat terdiam ketika Osamu menceritakan jika mereka melakukan hal seperti itu di sekolah, ia seolah tak yakin dengan pendengarannya saat ini, tetapi ekspresi itu lantas berganti begitu mendengar pertengkaran antara (y/n) dan Osamu.

"PPFFTTT APA INI? INI BENAR-BENAR LUCU SAMU!!" Atsumu tertawa terbahak-bahak bahkan air matanya mulai menetes keluar begitu mendengar ending dari kisah mereka hari ini, ia membuat Osamu menatapnya dalam diam.

"Sahabat yang baik apanya? Omong kosong. Sia-sia berbicara dengan makhluk kuning tahi sepertimu." Ucapnya Osamu lantas bangkit dari tempatnya dan berlalu menuju sofa ruang tamu.

"O-oi samu!" Panggil Atsumu sembari mengikuti langkah kembarannya itu.

Osamu menatap layar televisi di hadapannya tanpa mempedulikan surai kuning, "Enyahlah dariku jika kau akan tertawa lagi."

"Gomen na samu, baiklah aku akan serius. Menurutku biarkan saja dulu dia seperti itu, dia juga butuh waktu."

Surai abu mengernyit menatap Atsumu, "Kau yakin?"

"Hn, dilihat dari ceritamu sepertinya itu yang terbaik untuk kalian saat ini, tapi jangan terlalu lama membiarkannya, itu juga salahmu kan? Intinya kau harus membangun kepercayaan diri (y/n)-chan kembali! Buat dia kembali tampil dengan rasa percaya dirinya itu."

a f f a i r  ||  (Miya Twins x Reader)Where stories live. Discover now